Page 49 - Juklak Pemeriksaan Kinerja
P. 49

Juklak Pemeriksaan Kinerja                                                     Bab IV

                                     a)  Materialitas Keuangan
                                         Materialitas  keuangan  didasarkan  atas  penilaian  terhadap  aset
                                         yang dikuasai serta jumlah anggaran penerimaan dan pengeluaran
                                         yang dikelola oleh entitas yang diperiksa.
                                     b)  Faktor Kritis Keberhasilan (critical success factor)
                                         Faktor  kritis  keberhasilan  merupakan  faktor  yang  menentukan
                                         keberhasilan pelaksanaan suatu entitas/program/kegiatan.
                                     c)  Visibilitas
                                         Visibilitas  merupakan  penilaian  apakah  suatu  area  menjadi
                                         perhatian/sorotan  lembaga  perwakilan  dan/atau  masyarakat.
                                         Umumnya, suatu area yang memiliki visibilitas tinggi merupakan
                                         area yang akan berdampak signifikan bagi aspek sosial, ekonomi,
                                         dan lingkungan.

                                  3)  Dampak  pemeriksaan,  yaitu  besarnya  perbaikan  dan  manfaat  yang
                                     dapat diberikan melalui  pemeriksaan  yang  dilakukan  atas  area yang
                                     akan  diperiksa,  yang  antara  lain  berupa  perbaikan  terhadap  3E,
                                     peningkatan kualitas pelayanan publik, atau peningkatan akuntabilitas.
                                  4)  Auditabilitas berhubungan dengan  kelayakan suatu area untuk dapat
                                     diperiksa.  Hal  ini  dapat  dipengaruhi  oleh  faktor  internal  seperti
                                     kapasitas  sumber  daya  Pemeriksa,  ataupun  faktor  eksternal  seperti
                                     kemudahan akses untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat.
                                  Pemeriksa  selanjutnya  dapat  melakukan  pembobotan  terhadap  faktor
                                  pemilihan  dengan  menggunakan  pertimbangan  profesional.  Bobot  yang
                                  dapat digunakan sebagai berikut:
                                  1)  bobot 1 untuk nilai yang rendah;
                                  2)  bobot 2 untuk nilai sedang; dan
                                  3)  bobot 3 untuk nilai tinggi.
                                  Berdasarkan  hasil  pembobotan  tersebut,  Pemeriksa  dapat  menyusun
                                  urutan prioritas dari masing-masing area potensial.
                               c.  menentukan area kunci berdasarkan urutan prioritas yang telah dibuat.

                      21       Tahapan penentuan area kunci harus didokumentasikan dalam KKP. Contoh   Pendokumentasi-
                               Format KKP Penentuan Area Potensial tercantum dalam Lampiran IV.6 dan    an tahap
                               Format KKP Penentuan  Area  Kunci tercantum dalam  Lampiran IV.7 yang   penentuan area
                               merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.                     kunci

                           3.  Penentuan Tujuan Pemeriksaan

                      22       Pemeriksa  harus  menetapkan  tujuan  pemeriksaan  secara  jelas  yang   Keharusan
                               berhubungan dengan prinsip ekonomi, efisiensi, dan/atau efektivitas.    penentuan  tujuan
                                                                                                     pemeriksaan
                                                                                                         kinerja

                      23       Tujuan  pemeriksaan  yang  disusun  secara  jelas  akan  memberikan  manfaat   Manfaat tujuan
                               sebagai berikut:                                                   pemeriksaan yang
                               1.  Membantu  Pemeriksa  mengidentifikasi  hal  pokok/objek  pemeriksaan,   disusun secara
                                  sehingga pemeriksaan akan menjadi lebih fokus dan terarah.              jelas

                        Direktorat Litbang                Badan Pemeriksa Keuangan                         38
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54