Page 115 - E-Modul Biologi
P. 115
Hormon pada pria berada di bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon
dikeluarkan untuk merangsang hipofisis anterior yaitu hormon gonadotropin. Hormon
ini merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan hormon LH (Luitenizing
Hormon) dan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon). Hormon LH menstimulasi
sel-sel Leydig untuk mensekresikan hormon testosteron, yang berfungsi saat
spermatogenesis, pematangan sperma, mencegah pengeroposan tulang dan
pertumbuhan kelamin sekunder pada pria. Sementara itu, hormon FSH berperan
merangsang sel-sel sertoli dalam tubulus seminiferus untuk mengubah sel-sel
spermatid menjadi sperma saat terjadi spermatogenesis.
Setelah mempelajari alat reproduksi pria pastinya anda dapat memahami hal
tersebut. Selanjutnya terkait dengan proses pembentukan sperma yang disebut sebagai
spermatogenesis yang terjadi pada testis. Menurut kalian, sebenarnya apa makna dari
spermatogenesis tersebut? (Indikator interpretasi, 1.3 sub klasifikasi arti)
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sperma yang
berlangsung secara terus menerus dengan jumlah besar pada pria dewasa.
Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferous pada testis seperti pada Gambar
4.4, dan biasanya mulai disekitar masa pubertas. Dimulai saat pubertas, pria akan
menghasilkan jutaan sperma setiap harinya seumur hidup mereka. Tubulus seminiferus
berisi sel-sel diploid-spermatogonium yang matang menjadi sperma. Spermatogenesis
mengubah setiap satu spermatogonium diploid menjadi empat sel sperma haploid,
penggandaan menjadi empat ini terjadi melalui pembelahan sel meiotik.
Sumber : Kompas.com
Gambar 4.4 Tempat berlangsung spermatogenesis
Modul Biologi Page 107