Page 27 - REVISI MODUL SISTEM SIRKULASI & SISTEM EKSKRESI KELAS XI_Neat
P. 27
Golongan Unsur Pada Unsur Pada Plasma Keterangan
Darah Membran Eritrosit Darah
aglutinasi (penggumpalan)
apabila ditetesi oleh serum
anti A maupun serum anti B.
AB A dan B - Golongan darah AB, sampel
darah akan mengalami
aglutinasi (penggumpalan)
apabila ditetesi oleh serum
anti A maupun serum anti B.
2. Penggolongan Darah Sistem Rhesus Rh
Golongan darah rhesus merupakasan salah satu golongan darah paling kompleks pada manusia.
Penggolongan rhesus ditemukan oleh karl Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 setelah
melakukan penelitian pada satu jenis monyet, yaitu rhesus. Sistem penggolongan darah rhesus
telah menjadi golongan darah terpenting kedua setelah penggolongan sistem ABO.
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya antigen RhD pada
permukaan sel darah merah. Antigen RhD bersifat sangat imunogenik atau berperan dalam
imunitas tubuh. Indivdu yang memiliki antigen RhD disebut sebagai Rh+, sedangkan yang
tidak memiliki antigen RhD disebut sebagai Rh-. Individu yang tidak memiliki anti D (Rh-)
akan memproduksi anti D apabila mereka menemukan anti D (Rh+) pada eritrosit yang
ditransfusikan.
Tabel 1.7 Penggolongan darah sistem Rhesus
Unsur Pada Membran
Jenis Golongan Darah Eritrosit Keterangan
(Aglutinogen/Antigen)
Rh+ (Rhesus positif) RhD Membran eritrosit mengandung
antigen D
Rh- (Rhesus negatif) - Membran eritrosit tidak
mengandung antigen D
18