Page 28 - REVISI MODUL SISTEM SIRKULASI & SISTEM EKSKRESI KELAS XI_Neat
P. 28
INFO Transfusi darah dilakukan selama 20-30
BIO menit setelah unit darah (kantong darah)
dikeluarkan dari lemari penyimpanan.
Tahukah kamu, jika ada seorang ibu Sebelum proses transfusi rincian pribadi
memiliki darah rhesus negatif sedangkan pasien dicek terlebih dahulu dengan darah
janin yang dikandungnya berdarah positif yang akan ditransfusikan untuk
(karena warisan dari ayah), secara alamiah menghindari resiko terjadinya reaksi
tubuh ibu akan mengalami reaksi transfusi.
membentuk zat antibodi anti-RhD sebagai Orang yang memberikan darahnya disebut
perlindungan pada tubuh ibu sekaligus sebagai donor, sedangkan orang yang
melawan “benda asing” (antigen RhD darah menerima darah disebut resipien. Apabila
si janin). Hal ini akan mengakibatkan janin terjadi inkompatibilitas transfusi atau darah
akan mengalami hemolisis (pecah dan donor tidak cocok dengan golongan darah
hancur). Kondisi tersebut akan resipien dapat dipastikan bahwa antibodi
menyebabkan kematian janin di dalam yang terdapat pada plasma darah resipien
rahim. akan bereaksi dengan antigen yang terdapat
Klik link berikut untuk mengakses pada membran eritorsit donor. Reaksi
informasi di atas! antigen-antibodi tersebut akan
https://ejournal.poltekkes- menyebabkan terjadinya aglutinasi
smg.ac.id/ojs/index.php/jrk/article/do (penggumpalan) darah akibat eritrosit yang
wnload/1836/507 saling berlekatan satu sama lain. Akibatnya,
akan terjadi penyumbatan pada pembuluh
F. TRANSFUSI DARAH darah kecil dan terjadi hemolisis yang akan
melepaskan hemoglobin ke dalam aliran
Tranfusi darah merupakan metode darah. Hemoglobin yang terbawa ke tubulus
pemindahan darah bak keseluruhan ginjal (saluran ginjal) akan mengendap
bagian darah maupun hanya komponen sehingga ginjal tidak berfungsi.
darah tertentu, seperti eritrosit, plasma
ataupun trombosit saja. Tujuan
dilakukannya transfusi darah yaitu untuk
Scan/klik QR code berikut
menyelamatkan jiwa seseorang pada S ca n / kli k QR cod e beri k u t
video
mengakses
untuk
kondisi medis tertentu, misalnya u n t u k me ng a ks es vi d eo
t
t
eri
a
r
n
r
a
h
a
u
sf
d
si
a
erk
i
ma
t
kehabisan darah dalam jumlah besar t terkait materi transfusi darah
akibat kecelakaan, operasi dan lain
sebagainya. Transfusi darah bisa juga
digunakan untuk pengobatan anemia
berat, trombositopenia (berkurangya
trombosit) yang disebabkan oleh penyakit
darah, hemofilia, dan siklemia yang
membutuhkan transfusi darah lebih
sering.
19