Page 11 - E-MODUL SEJARAH AGRESI MILITER BELANDA II DI LAMPUNG
P. 11

Invasi militer yang berlangsung selama dua tahun ini merupakan salah satu bentuk  upaya
               Belanda  untuk  menjajah  kembali  Indonesia.Karena  ketika  Belanda  menyerahkan
               kekuasaanke Jepang pada tahun 1942, banyak aset atau faktor produksi Belanda yang tetap
               berfungsi.Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya yang berujung pada deklarasi
               kemerdekaanIndonesia  pada tahun 1945 tidak sepenuhnya dapat diterima  oleh Belanda.
               Belanda  tetap  tidakmau  mengakui  kemerdekaan  Indonesia  secara  de  jure,  sehingga
               Belanda  merasa  masihmemiliki  hak atas Indonesia dan harta  bendanya.  Perlawanan  demi
               perlawanan muncul diberbagai tempat, termasuk daerah Lampung (Mahardika D. G., 2022)

               Belanda  mengorganisir  invasi  untuk  merebut  kembali  daerah-daerah  yang  sebelumnya
               dikuasainya, terutama daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak.
               Namun  untuk  menyembunyikan  niat  itu  dari  pandangan  masyarakat  internasional,
               Belanda menyebut  serangan itu sebagai tindakan "Polisionil" dan menyatakannya  sebagai
               masalah  internal.Gubernur  Jenderal  Belanda  Dr.H.J.  van  Mook,  berpidato  di  radio  yang
               menyatakanbahwa  Belanda  tidak  lagi  terikat  dengan  Perjanjian  Linggarjati.  Saat  itu,
               tantara  Belanda  berjumlah  lebih  dari  100.000 orang, dilengkapi  dengan senjata  modern,
               termasuk  senjata  Baratyang  di pasok oleh  Inggris dan Australia.  Saat  berusaha  mencapai
               kesepakatan  atas  pelaksanaanisi  Perjanjian  Linggarjati,  ternyata  Belanda  tetap  melibatkan
               militernya  (Mahardika M. D., Agresi Militer  Belanda di Wilayah Batu Pujon 1947-1948:
               Sebuah Kajian Sejarah Lokal, 2022).


               Pada tanggal 27 Mei 1947 mengirim nota ultimatum yang isinya antara lain sebagai berikut:


               a.Pembentukan      Pemerintahan      Federal    Sementara      (Pemerintahan     Darurat)
               secara Bersama.


               b. Pembentukan Dewan Urusan Luar Negeri.

               c. Dewan Urusan Luar Negeri, bertanggung jawab atas pelaksanaan ekspor, impor, dan devisa


               d. Pembentukan Pasukan Keamanan dan Ketertiban Bersama (Gendarmerie),
               Pembentukan Pasukan Gabungan ini termasuk juga wilayah Republik Indonesia
               (Mahardika D. G., 2022).


















                                                                                                                2
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16