Page 8 - P5 SMPN 11 PLG KELAS VIII T.P 2024/2025
P. 8
(Senin, 02 September 2024)
Sejarah dan Fungsi OSIS di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dirancang untuk memberi pengajaran kepada siswa di
bawah pengawasan tenaga pendidik. Di sekolah, peserta didik tidak hanya dituntut untuk mengikuti kegiatan
intrakurikuler atau belajar di dalam kelas, tetapi juga aktif di berbagai aktivitas pendukung pendidikan,
seperti ekstrakurikuler dan organisasi.
Salah satu perhimpunan murid yang populer di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Lantas, apa itu OSIS?
Pengertian OSIS
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan, OSIS menjadi satu-satunya organisasi siswa sah di sekolah yang mencakup semua
kelompok kegiatan pelajar di suatu sekolah. Meskipun di beberapa sekolah, sejumlah komunitasnya
(kegiatan ekstrakurikuler) dipisah menjadi bagian berbeda, seperti Pramuka dan Paskibra. Sementara itu,
menurut Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa masing-masing huruf pada singkatan “OSIS” memiliki pengertiannya
sendiri, antara lain
1. Organisasi
Organisasi secara umum dapat diartikan sebagai kelompok kerja sama antarpersonal yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi juga dimaknai sebagai satuan atau kelompok kerja sama
para murid yang dibentuk untuk mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
2. Siswa
Pengertian siswa dalam hal ini merujuk pada orang yang datang ke suatu lembaga agar memperoleh
beberapa tipe pendidikan.
3. Intra
Intra berarti berada di dalam dan di antara, sehingga OSIS berada di lingkup lingkungan sekolah
yang bersangkutan.
4. Sekolah
Sekolah merupakan satuan pendidikan tempat penyelenggaraan belajar-mengajar, mulai dari tingkat
dasar hingga menengah dan sederajat.
Sejarah OSIS
Sebagaimana buku elektronik OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak Jenjang SMP (2020), sebelum
1970, organisasi di sekolah dibagi menjadi dua corak, yaitu organisasi internal yang dibentuk di dalam sekolah
dan perhimpunan yang didirikan di luar sekolah. Namun, kondisi tersebut memicu perpecahan karena siswa
seakan-akan dipisahkan menjadi dua kubu.
Pada 1970-1972, akhirnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan beberapa
pimpinan organisasi di sekolah untuk menginisiasi lahirnya organisasi siswa yang memahami tujuan