Page 120 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 120
12/20/2020 Mengapa Pertanian Potensial Jadi Penggerak Perekonomian Saat Pandemi - Kabar Pandemi - majalah.tempo.co
Pertanian menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif pada masa pandemi
Covid-19. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor pertanian
tumbuh sebesar 19 ,24 persen pada kuartal II dan 2, 19 persen pada kuartal III.
Kontribusi terbesar berasal dari subsektor perkebunan.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah
sektor menyumbangkan kontribusi positif terhadap produk domestik bruto di
kuartal III 2020, antara lain pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi
komunikasi, dan kesehatan. Begitu juga industri pengolahan dan perdagangan.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko
Listiyanto menyebutkan, jika dilihat dari indikator makroekonomi Indonesia pada
masa new ada beberapa sektor yang relatif meningkat. "Ini ada UMKM
sektor pertanian yang juga (turut) terkena dampak," ucap Eko dalam dialog
industri bertajuk "UMKM sebagai Penggerak Kebangkitan Ekonomi Nasional"
yang digelar Sampoema untuk Indonesia bekerja sama dengan Tempo Media
Group, awal pekan lalu.
Dua kali dalam setahun BPS rutin merilis angka pengangguran. Pada Agustus
lalu, jumlah penganggur terbuka mencapai 9,77 juta atau naik 2,67 juta dari
Agustus 2019. Tambahan angkatan kerja barn tercatat 2,36 juta orang.
Dari data BPS, secara keseluruhan jumlah pekerja yang terkena dampak pandemi
Covid-19 mencapai 29,12 juta, 70 persen di antaranya tinggal di kawasan
perkotaan. Sebanyak 2,56 juta menjadi penganggur dan 24,03 juta mengalami
pengurangan jam kerja.
Sisi sektoral menunjukkan pergeseran alokasi tenaga kerja dalam tujuh tahun
terakhir, sejak 2013 hingga 2019. Jumlah individu yang bekerja di sektor
pertanian, kehutanan, dan perkebunan setiap tahun rata-rata berkurang 592 ribu
orang. Namun pada Agustus tahun ini jumlahnya malah bertambah 2,8 juta orang
sehingga total pekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan menjadi
38,2 juta, atau naik 7,9 persen dibanding pada Agustus tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan jumlah angkatan kerja pada Agustus lalu
sebanyak 138,22 juta orang atau naik 2,36 juta dibanding pada periode yang sama
2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi
angkatan kerja naik sebesar 0,24 persen poin.
Sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31
juta orang dari Agustus 2019. Lapangan kerj a yang mengalami peningkatan
persentase terbesar berada di sektor pertanian (2,23 persen poin). Sedangkan
read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Fkabar-pandemi%2F 162129%2Fmengapa-pertanian-poten. . . 2/3