Page 38 - Modul Elektronik IPA SMP Kelas VII
P. 38

Pada bab ini, besaran pokok yang dibahas yaitu hanya besaran pokok panjang, massa, dan

               waktu. berikut pemaparannya.


               1.  Panjang
                       Pada  lingkup  IPA,  besaran  pokok  panjang  menyatakan  jarak  antara  dua  titik.

                   Contohnya  seperti  panjang  meja  yaitu  jarak  antara  titik  pada  ujung-ujung  dari  meja,
                   panjang sepatu yaitu jarak antara titik pada ujung-ujung dari sepatu. Panjang menggunakan

                   satuan dasar (Sistem Internasional) meter (m). satu meter standar (baku) sama dengan jarak

                   yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Alat pengukur
                   panjang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu meteran gulung, mistar,

                   jangka sorong, pita ukur atau metlin. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-
                   satuan yang lebih besar ataupun lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan

                   seperti pada tabel 1. Pada kegiatan pengukuran, terdapat posisi yang harus diperhatikan.

                   Pada pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur,
                   posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk untuk menghindari kesalahan

                   pembacaan  dari  hasil  pengukuran.  Alat  ukur  yang  dapat  digunakan  untuk  mengukur
                   panjang yaitu mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


                     Mistar/penggaris




                     Terdapat dua jenis mistar yaitu skala terkecil (mm atau 1 mm)

                     dan  skala  terbesar  (cm  atau  0,1  cm).  Dalam  membaca  hasil

                     pengukuran,  posisi  mata  harus  berada  tepat  pada  garis  yang
                     tegak lurus terhadap posisi skala alat ukur. Apabila posisi mata

                     berada  di  luar  garis,  maka  panjang  benda  yang  diukur  akan

                     terbaca   lebih   kecil   atau   lebih   besar    dari   nilai
                         sebenanrnya.sehingga  berakibat  pengukuran  menjadi  kurang
                     teliti  dan  menimbulkan  kesalahan  pengukuran  (kesalahan

                     paralaks)




                                                            25
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43