Page 118 - E-Module Kerajaan Sriwijaya_SMA Muhammadiyah 1 Palembang
P. 118

Catatan I-Tsing memberikan wawasan mendalam mengenai kondisi sosial
       dan  budaya  di  Sriwijaya  pada  masa  itu.  Ia  menggambarkan  Sriwijaya  sebagai
       pusat pembelajaran agama Buddha yang penting, dengan lebih dari seribu biksu
       yang belajar di sana. I-Tsing menyebut ibu kota Sriwijaya sebagai Fo-shih, yang
       merupakan  pelabuhan  utama  dalam  perdagangan  dengan  Tiongkok  (Irwanto,
       2013). Ia juga mencatat bahwa Raja Sriwijaya adalah penganut agama Buddha
       yang aktif dalam perdagangan dengan negara-negara lain, termasuk India dan
       Persia.  Melalui  catatannya,  I-Tsing  menunjukkan  peran  vital  Sriwijaya  dalam
       jaringan perdagangan maritim Asia Tenggara.
             Selain  aspek  perdagangan  dan  pendidikan,  catatan  I-Tsing  juga
       mencerminkan pertukaran budaya yang terjadi antara Tiongkok dan wilayah-
       wilayah lain melalui Sriwijaya. Kunjungan dan studi I-Tsing di Sriwijaya tidak
       hanya  memperkaya  pengetahuannya  tentang  agama  Buddha  tetapi  juga
       memperkuat  hubungan  antara  Tiongkok  dan  kerajaan-kerajaan  di  Asia
       Tenggara.  Catatan  perjalanannya  menjadi  sumber  berharga  bagi  sejarawan
       modern untuk memahami dinamika politik dan sosial di Asia pada masa itu.






































                                                                                119
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123