Page 115 - PPKN KELAS 7 =KURIKULUM 2013
P. 115
B. Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang semangat
kejuangan pemuda dalam perjuangan kemerdeka-
an Republik Indonesia, silakan kalian secara
berkelompok mengkaji bagaimana sepak
terjang atau peran para pemuda khususnya
yang menjadi Panitia Kongres Pemuda
tahun 1928. Kalian setidaknya dapat me-
milih minimal tiga nama dari Panitia
Kongres Pemuda 1928. Silakan gali
informasi tentang apa peran dan ke-
terlibatan nama tersebut dalam sejarah
perjuangan kemerdekaan. Peserta dan
Panitia Kongres Pemuda II di antaranya:
Soegondo Djojopoespito (PPPI), R.M. Djoko
Marsaid (Jong Java), Moehammad Yamin
(Jong Sumateranen Bond), Amir Sjarifuddin
(Jong Bataks Bond), Djohan Mohammad Tjai (Jong
Islamieten Bond), R. Katja Soengkana (Pemoeda Sumber: en.wikipedia.org
Indonesia), Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena Gambar 5.5 Moehammad
(Jong Ambon), dan Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Yamin
Betawi).
Dalam kamus bahasa Indonesia, pemuda adalah orang muda laki-laki. Pemuda
dikaitkan dengan Sumpah Pemuda tentunya menyangkut pemuda dan pemudi.
Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dalam Pasal 1
dinyatakan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30
(tiga puluh) tahun. Dilihat dari definisi tersebut, definisi tersebut hanya menunjukkan
pada definisi pemuda dengan ukuran biologis semata. Pemuda bukanlah kategori
universal biologis, melainkan suatu keadaan sosial yang berubah yang muncul pada
waktu tertentu dan pada kondisi yang jelas. Anak muda mendapatkan lebih banyak
tanggung jawab dibandingkan anak-anak, namun masih terikat kontrol orang dewasa.
Pada fase dari anak-anak menuju dewasa biasanya melibatkan fase pemberontakan.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para pemuda telah mampu
memanfaatkan fase gejolak kepemudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat organisasi
pergerakan nasional pertama, yaitu Boedi Oetomo, didirikan oleh mahasiswa Stovia
di Batavia. Mahasiswa tentunya termasuk dalam golongan pemuda. Gelora untuk
berjuang juga diwujudkan dalam bentuk organisasi pemuda lainnya seperti Jong
Java, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, dan lain-lain.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 105