Page 286 - BUKU TIGA - CATATAN KINERJA FADLI ZON BERPIHAK PADA RAKYAT
P. 286
Dalam sidang AIPA tersebut, Wakil Ketua DPR
RI Dr. Fadli Zon mengkritik kecilnya peran ASEAN
dan AIPA dalam penyelesaian konflik dan masalah
kemanusiaan di Myanmar. Ketika sepertiga populasi
Rohingya harus melarikan diri dari negaranya
sendiri karena ketidakadilan dan kekerasan, tidak
ada istilah yang lebih tepat menyebut ini selain
pemusnahan etnis dan pelanggaran berat terhadap
HAM. Mewakili delegasi parlemen Indonesia,
Dr. Fadli Zon mendesak semua pihak untuk
menghormati peraturan perundangan, menjalankan
19 tindakan menahan diri secara maksimal, dan
menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung
terhadap Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
Meski demikian, sikap Indonesia ditolak keras
oleh delegasi parlemen Myanmar. Sikap parlemen
sangat tertutup dan tidak menginginkan ada
pembahasan terkait Rakhine.
Dr. Fadli Zon menegaskan, sikap tertutup
parlemen Myanmar dalam sidang AIPA dalam
masalah Rohingya, telah menjadi stumbling block
(batu sandungan) dalam sidang AIPA. Itu sebabnya
delegasi parlemen Indonesia meminta agar tidak
ada pembicaraan mengenai isu politik apapun
dalam sidang AIPA kali ini jika tidak menyertakan
pembicaraan mengenai resolusi kemanusiaan atas
Rohingya.
20
Namun, untuk menghormati tuan rumah
Filipina, yang telah melayani dan menjadi moderator
yang baik dalam pertemuan kali ini, Dr. Fadli Zon
menyatakan tidak keberatan untuk meneruskan
agenda perbincangan dalam bidang-bidang lainnya,
Keterangan Foto: seperti ekonomi, sosial dan organisasi. Tapi khusus
18, 19, 20 Memimpin delegasi parlemen Indonesia untuk bidang politik, sikap Indonesia tegas, tidak
mengikuti Sidang Umum ke-38 ASEAN
Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) boleh ada pembicaraan apapun sampai delegasi
di Manila, Filipina. Myanmar mau membahas isu kemanusiaan.
Catatan KINERJA FADLI ZON (1 Oktober 2016 – 30 September 2017) : 283