Page 6 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 6
DR. H. Erman Munzir, Ph.D.
“Kerja keras dan berbagi ilmu”
WALAU berasal dari keluarga yang jauh dari kata
‘berkecukupan’, Erman Munzir tetap bisa memiliki
pendidikan yang baik, bekerja dan berkarir sebagai bankir
hingga menularkan ilmu kepada para mahasiswanya di
berbagai universitas. Bersama orang tua dan saudara-
saudaranya, Erman tinggal di sebuah gubug kecil di
pinggir kali. Bahkan akte kelahiran mereka hanya
dituliskan di sebatang pohon tak jauh dari tempat tinggal
mereka. Kondisi ini membuat orang tuanya ‘hampir
tidak mungkin’ bisa membiayai sekolah anak-anaknya
ke jenjang yang tinggi, termasuk Erman Munzir. Tetapi
kondisi ini tak mematahkan semangat Erman. Justru
membuatnya giat belajar dan bekerja keras. Ia bekerja
keras agar tetap bisa mendapatkan pendidikan. Sebuah
kerja keras yang akhirnya memang membuahkan hasil, bahkan hingga
menyelesaikan kuliah di Universitas Indonesia.
Tak cukup sampai disitu, bahkan setelah tamat dan mendapat gelar
S1, ia tetap haus akan ilmu, khususnya di bidang ekonomi. Ia mendapat
kesempatan untuk menambah ilmunya dengan mengambil S2 dan S3 di
Amerika Serikat. Selama di Amerika, Erman Munzir tak hanya belajar,
tapi juga bekerja untuk menambah penghasilan agar anak-anaknya dapat
sekolah. Usai mendapatkan ilmu dari negeri Paman Sam tersebut, Erman
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya, menjadi
karyawan Bank Indonesia. Setelah pensiun dari Bank Indonesia, Erman
bekerja sebagai profesor di AIU, MMUI, Prasetya Mulia, dan sekarang di
Universitas Esa Unggul. Sesuai dengan ilmunya, ia menularkan ilmu Ekonomi
kepada mahasiswanya.
Sedari kecil Erman Munzir adalah seorang pekerja keras. Bahkan
di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia tetap aktif dalam mewariskan
ilmunya. Ia tak pernah terlihat seperti orang yang lelah dan renta. Semangat
yang selalu membuat iri kalangan muda; Bersemangat dan bekerja keras!
“Semangat dan kerja keras” kata-kata yang bagi sebagian orang
hanya sebagai pemanis hidup saja. Bagi Erman Munzir, kedua kata ini sudah
menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil. Bukan lagi sebagai kata-kata
motivasi. “Ingin berhasil? Ya harus kerja keras,” tegasnya. Dan hingga akhir
hayatnya, Erman Munzir sudah mencontohkannya.
vii
dpr .go.id