Page 121 - BUKU 25 MODUS KECURANGAN DALAM PBDJ
P. 121
Piping Effrianto, S.E., M.Si. CFrA.
25 MODUS KECURANGAN DALAM
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Ir. Gatot: “ Siap Pak, seperti biasa ya, siap”.
Koh Afung: “ Naah Pak Bos, owe mau minta tolong “.
Dr. Hadi: “Oya ada apa ….semoga bukan masalah besar”.
Koh Afung: “Begini Pak Bos, untuk rehab gedung kan tanggal jatuh
temponya 3 hari lagi, tetapi kalau menurut perhitungan mungkin 10
hari lagi baru bisa selesai Pak Bos, karena ada bahan kusen yang belum
datang dan ada rombongan tukang saya minta izin pulang beberapa
hari karena saudaranya menikah di kampung. Jadi karena satu
rombongan itu bersaudara dan satu kampung jadi satu rombongan
yang dari Cianjur izin pulang, jadi pekerjaan pengacian dan pengecatan
terhambat beberapa hari, perkiraan mandor saya kurang lebih 10 hari
mundur Pak Bos”.
Dr. Hadi: “Waduh kalau mundur 10 hari ya kena denda ya, sesuai
pasal dalam kontrak, kalau 10 hari jadi 10 permil dari kontrak jadi
kurang lebih 100 juta ya, wah lumayan tuh, bagaimana Pak Gatot?”.
Ir. Gatot: “Aga susah ya karena nilainya lumayan ya“.
Koh Afung: “Usul Pak Bos bagaimana kalau saya minta perpanjangan
waktu 15 hari pakai addendum nanti separuhnya denda yang 50 juta
untuk Pak Bos”.
Dr. Hadi: “Bagaimana Pak Dudi?, kira-kira alasan addendum-nya apa ya”.
Ir. Gatot: “Bagaimana kalau saya sebagai PPK yang pura-pura meminta
model kusennya diganti, tapi karena kusen sudah dipesan kita ganti
gambar dan design yang awal saja yang dalam RAB awal diganti, dan
seolah-olah saya sebagai PPK yang minta menjadi gambar dan design
kusen yang sudah dipesan sekarang”.
Koh Afung: ”Iya bagus tuh Pak, jadi telat karena PPK bukan karena, owe
setuju, nanti orang saya yang kerjakan penggantian gambar design dari
RAB awal yang ada di HPS”.
Dr Hadi: “Ok kalau setuju semua, tolong selesaikan ya Pak Gatot”.
Ir. Gatot: ”Siap Bos, laksanakan, nanti saya koordinasi sama Koh Afung”
116 INSPEKTORAT SETJEN DPR RI