Page 92 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 92
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
Setelah berhasil mendorong realisasi pengembangan pelabuhan
Anggrek, Rachmat Gobel tengah menyiapkan gagasan untuk mengembangkan
Gorontalo sebagai salah satu pusat kawasan pengembangan produk halal. Ia
melihat, potensi ke arah ini sangat besar, sumber daya alam dan kultur atau
budaya masyarakat sangat mendukung.
Gagasan ini disampaikan setelah kunjungan Rachmat Gobel ke Turki
guna menghadiri undangan pemerintah Turki dan Organisasi Kerjasama Islam
(OKI) atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) dalam penyelenggaraan
World Halal Summit ke 7 dan World Halal Expo ke-8 di Istanbul, Turki pada
pada 25-28 November 2021.
Dalam kunjungannya bersama delegasi DPR RI dan sejumlah tokoh dari
Gorontalo, Rachmat Gobel sangat tergugah oleh kenyataan bahwa produsen
produk halal dunia masih dikuasai negara-negara dengan penduduk Islam
minoritas seperti Brasil, Australia, Prancis, Jerman, dan Selandia Baru. Di sisi
lain, potensi pasar produk halal dunia terus berkembang yang saat ini sudah
mencapai US$ 7 triliun dan diproyeksikan naik menjadi US$ 11 triliun pada
2024. Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar, Indonesia harus lebih
fokus untuk membidik pertumbuhan pasar produk halal dunia ini.
Selain memenuhi undangan Turki
dan OKI, kunjungan Rachmat Gobel ke
negara ini juga dimaksudkan untuk melihat
langsung pengembangan industri produk
halal, khususnya Turki sendiri. Negara ini
mampu membangun industri halal, terutama
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)-nya
dengan kemampuan teknologi yang dimiliki
negara itu.
“Banyak negara Islam lainnya yang
memproduksi produk halal, namun Turki
merupakan negara dengan mayoritas muslim
yang mampu membangun industri, bukan
sekadar membangun pabrik. Struktur industri
halalnya sangat kuat. Kalau perlu, untuk
mengembangkan industri halal di dalam
negeri, kita bekerja sama dengan Turki atau
90 dpr .g o.id