Page 62 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 62
dari senayan untuk indonesia
kotak kosong atau maju sebagai capres tunggal. “Kalau
terbentuk dua poros saja, menurut saya juga masih aneh,”
kata Jansen.
Masih ada waktu bagi partai politik yang belum
memutuskan pilihan untuk merapat ke kubu petahana,
maupun membentuk poros baru. Syaratnya tetap harus
memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen
sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Poros baru bisa terbentuk dengan mengusung capres
dan cawapres lain, selain Jokowi dan Partai Gerindra yang
hanya membutuhkan satu partai lagi untuk menjagokan
paslon. Menurut Jansen, Partai Demokrat, Partai Amanat
Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
berpeluang membentuk poros ketiga. Meski demikian,
butuh figur tepat untuk diusung sebagai capres dan
cawapres oleh poros ketiga nanti.
“Tanpa figur yang tepat, membungkuk di akar rumput
pun sulit mencapai kemenangan. Paling jauh hanya sekitar
lima hingga tujuh persen suara saja yang bisa didapat,”
ungkap Jansen.
Anggota DPR Fraksi PKS Almuzammil Yusuf
optimistis tidak akan terjadi calon tunggal yang melawan
kotak kosong di Pilpres 2019. Sebab, PKS bersama Partai
Gerindra saja, sudah bisa mengusung satu pasangan capres
dan cawapres. Sejak awal Partai Gerindra sudah sepakat
mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
25