Page 93 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 93
BAB III
Dr. Fadli Zon, M.Sc
MENGUKUR KINERJA PARLEMEN?
kolektif atau kelembagaan. Pemantauan tingkat institusi
juga dapat membantu PMO mengidentifikasi kekurangan
dalam kerangka kerja yang dapat mengungkapkan alasan
mengapa anggota parlemen tidak berkinerja lebih efektif.
Perangkat dan teknik yang digunakan untuk memantau
parlemen dan fungsinya sangat beragam seperti yang
digunakan untuk memantau individu anggota parlemen.
Banyak PMO memantau kinerja atau produktivitas
parlemen dalam sesi, tahun, atau masa jabatan sebelumnya.
Sementara PMO lain mengembangkan indikator untuk
menilai kerja partai politik, kelompok partai atau komite.
PMO yang peduli dengan keterlibatan warga negara dalam
proses legislatif, dapat memberikan informasi tentang
fungsi parlemen dan penelusuran legislatif atau layanan
penelitian. PMO lain dapat memonitor area spesifik dari
fungsi parlemen; seperti transparansi, keterbukaan atau
perilaku memilih. Analisis komposisi parlemen dapat
mengungkapkan kekurangan yang terkait dengan fungsi
perwakilan parlemen. Sementara penilaian kapasitas
administrasi parlemen dapat mengekspos kelemahan
lebih luas yang mungkin tidak terdeteksi.
Tantangan umum yang dihadapi lembaga yang
memantau kinerja parlemen adalah ketergantungan
yang berlebihan pada metode kuantitatif. Terlepas dari
85 DPR RI