Page 18 - BUKU GELORA KATA KATA FAHRI HAMZAH
P. 18

FAHRI HAMZAH
                                       GELORA KATA-KATA
                                       SEPUTAR DEMOKRASI
                                       DAN MUSUH-MUSUHNYA


                  Dalam konteks ini, pembangunan demokrasi mesti
                  dituntaskan. Karena itu, saya mengawali buku ini dengan
                  catatan ‘Pseudo Demokrasi’, agar dalam pemberantasan
                  korupsi tidak dialasi oleh demokrasi semu, namun

                  berbasiskan pada yang asli. Yang tercermin pada
                  keterbukaan negara, partisipasi yang luas, serta distribusi
                  kekuasaan dalam lembaga-lembaga negara secara
                  berimbang.

                  Dua tesis itulah, yang melandasi pandangan saya dalam
                  pemberantasan korupsi di Indonesia. Korupsi yang sistemik
                  mesti diselesaikan dengan pendekatan sistem, yang
                  didahului dengan menuntaskan pelembagaan demokrasi.
                  Langkah ini adalah syarat mutlak dalam penuntasan

                  pemberantasan korupsi. Pandangan ini sudah saya
                  elaborasi cukup luas dalam buku terdahulu saya berjudul
                  “Demokrasi Transisi Korupsi”.

                  Di titik itulah, saya menyadari, penanggung jawab utama
                  pemberantasan korupsi di Indonesia adalah Presiden,
                  bukan KPK. Saya men-twit terkait hal ini dalam beberapa
                  kesempatan. Saya ingin menegaskan kembali peran
                  penting presiden dalam orchestra pemberantasan

                  korupsi. Presidenlah yang disumpah oleh rakyat untuk
                  memberantas korupsi, maka Presidenlah yang harus
                  memimpin pemberantasan korupsi dalam suatu okestra



                                           xviii
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23