Page 190 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 190

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI

                ketahanan  pangan.    Dalam  hal  ini  Gorontalo  berpeluang
                menjadi lumbung pangan untuk wilayah Indonesia timur,” kata
                Rachmat Gobel.
                   Ketahanan pangan kini menjadi  salah satu topik utama
                dunia. Hampir semua negara membicarakan masalah ini dan
                menjadikannya sebagai isu strategis. Mereka bergerak untuk
                memperkuat ketahanan pangan masing-masing.  Bahkan di
                negara maju, mereka mengalokasikan anggaran secara besar-
                besaran untuk memperkuat sektor pertanian, demi tercapai
                ketahanan pangan yang kuat.
                   Sementara itu  data  menunjukkan,  sampai  saat  ini
                pembangunan  sektor pertanian nasional masih  belum
                menunjukkan  hasil yang maksimal. Bukan hanya dari sisi
                kualitas, secara kuantitas pun hasil produksi seringkali tidak
                mencukupi.  Meski  mempunyai  lahan  yang  luas,  Indonesia
                masih  membutuhkan  impor pangan  yang volumenya terus
                meningkat,
                   Berdasarkan statistik neraca perdagangan yang dipublikasi
                Bank  Indonesia,  dalam  lima  tahun  terakhir  (2015-2019)
                volume impor komoditas pertanian naik dari 16,054 juta ton
                menjadi  18,394 juta ton. Pada periode yang sama, nilainya
                naik dari US$ 7,683 miliar pada 2015 menjadi US$ 9,918 miliar
                pada 2019.
                   Yang  lebih  memprihatinkan,  sektor pertanian  yang
                menampung sebagian besar angkatan kerja, belum mampu
                menunjang  tingkat kesejahteraan petani. Ini antara lain
                terlihat pada perkembangan indeks Nilai Tukar Petani (NTP)
                yang tidak banyak nengalami perubahan.
                   Pada 2015 NTP nasional tercatat 101,28,  dan hanya naik
                ke posisi 103,22  pada 2019. Angka ini mencerminkan bahwa
                tingkat kesejahteraan petani belum mengalami kenaikan
                secara  signifikan,  bahkan  secara  relatif  cenderung  turun
                terhadap sektor lainnya seperti industri manufaktur dan jasa.


                168
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195