Page 191 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 191
SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL
Kondisi di provinsi Gorontalo terlihat lebih
memprihatinkan lagi. Dalam periode 2015-2019, indeks
nilai tukar petani relatif stagnan, hanya naik dari 104,41
pada 2015 menjadi 104,83 pada 2019.
Selain soal produktivitas yang rendah, mereka yang
bergerak di sektor agrikultur juga menghadapi masalah dalam
posisi tawar. Dua hal inilah yang antara lain menyebabkan
nilai tukar sebagian besar masyarakat yang bergerak bidang
usaha agrikultur yaitu petani, nelayan dan peternak, tidak
mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.
Mereka kesulitan meningkatkan kesejahteraan, akibatnya
kian hari masyarakat semakin enggan untuk terjun ke sektor
ini.
“Perlu langkah besar untuk meningkatkan nilai tukar petani,
nelayan dan peternak agar mereka yang bergerak pada bidang
usaha ini bisa menikmati hasil kerja kerasnya secara layak.
Tanpa ada perbaikan, sektor ini semakin tidak menarik dan
ditinggalkan. Bila itu terjadi, akan berbahaya bagi ketahanan
pangan nasional kita,” kata Rachmat Gobel.
Perkuat Kelompok Tani dan Koperasi
Rachmat Gobel mengakui, dalam berbagai dialog saat
kunjungan kerja, seperti pada umumnya daerah lain,
tantangan utama bidang usaha pertanian di Gorontalo adalah
terkait produktivitas dan posisi tawar yang lemah. Oleh
karena itu Ia melihat, peningkatan dalam dua hal ini harus
menjadi kata kunci Keduanya harus berjalan secara simultan
agar bisa mencapai hasil yang maksimal.
Peningkatan produktivitas tanpa diimbangi penguatan
dalam posisi tawar, tidak akan banyak membantu upaya
meningkatkan kesejahteraan. Bukan tidak mungkin, tanpa
diiringi perkuatan posisi tawar, peningkatan produktivitas
petani, nelayan ataupun peternak akan lebih banyak
169