Page 240 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 240
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
berat, SDM kita harus mampu beradaptasi dengan teknologi
digital agar siap bersaing menghadapi era Industri 4.0,” kata
Rachmat Gobel.
Mengagendakan pertemuan dan dialog dengan stakeholder
dunia pendidikan di Gorontalo menjadi prioritas agendanya.
Mulai dari Dinas Pendidikan, guru-guru, sejumlah lembaga
pendidikan, civitas academica dari berbagai perguruan tinggi,
organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Dialog dan
pertemuan itu antara lain dilakukan dengan BEM Perguruan
Tinggi se-Provinsi Gorontalo, Rektor dan civitas academica
Univ. Negeri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah,
Universitas Pohuwato dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selain itu, pertemuan dan silaturahmi juga dilakukan
dengan para guru dari berbagai sekolah, Asosiasi Perguruan
Tinggi Swasta (APTISI), Aliansi Penyelenggara Perguruan
Tinggi (APPERTI), Pemuda Mesjid Gorontalo, para santri dari
pondok Pesantren.
Tidak hanya untuk pendidikan lanjutan dan perguruan
tinggi, Rachmat Gobel secara khusus juga memperhatikan
pendidikan usia dini. Untuk itu Ia telah melakukan dialog
dan silaturahmi dengan guru-guru dan pengelola pendidikan
tingkat PAUD atau TK.
Menurutnya, pendidikan usia dini ini harus mendapat
perhatian khusus karena jenjang pendidikan ini sangat
strategis dalam menyiapkan SDM yang unggul dan
berkarakter. Usia 0-6 tahun merupakan golden age, periode
pembentukan karakter yang sangat efektif untuk dilakukan.
Terkait dengan hal ini, Rachmat Gobel menggagas berdirinya
Sekolah dan Taman Bermain Anak bertaraf internasional di
Gorontalo.
“Anak-anak merupakan penerus bangsa untuk membawa
Indonesia yang lebih maju. Pembangunan karakternya harus
dimulai sejak usia dini. Masa depan Gorontalo akan sangat
218