Page 68 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 68
kekuatan modal setiap perusahaan
sehingga bisa menghadapi tuntutan
standarisasi global, baik dari sisi kontrak
asuransi maupun juga dari sisi tuntutan
teknologi digital dan kompetensi SDM.
“Modal penting karena biaya investasi
teknologi mahal, baik untuk sistem
internal maupun untuk promosi digital.
Lalu beli sistem akuntansi sesuai PSAK
74 juga mahal. Jadi butuh penguatan
modal, dan konsolidasi. Karena sekarang
ini, tidak cukup modal kecil tetapi
tumbuh, karena small is not beatiful
again,” tegas Ogi.
Edhi Tjahja Negara, Presiden
DIrektur PT Zurich Asuransi Indonesia
mengatakan, saat ini informasi yang
tersedia pada asuransi terbatas pada rasio
RBC. Menurut dia ada beberapa alternatif
yang bisa dipertimbangkan seperti
Liability Adequacy Test (LAT) dan stress
test. Semua hal di atas penting untuk
memberikan tolok ukur dan membantu
menilai kekuatan dan stabilitas finansial
perusahaan asuransi.
Dia pun meminta dukungan regulasi
untuk digitalisasi di sektor asuransi. Ke
depan, pemerintah harus melanjutkan
sikap progresifnya terhadap regulasi dan
memastikan peraturan tetap terkini. Pada
saat yang sama, pemerintah harus terus
membuka infrastruktur jasa keuangan
untuk menyamakan kedudukan, dan
Transformasi digital berupaya untuk menyelaraskan standar
yang terjadi di sebesar Rp500 miliar dan KPPE 2 sebesar di seluruh wilayah.
asuransi umum Rp1 triliun yang wajib dipenuhi paling “Menjangkau lebih banyak
juga menciptakan lambat 31 Desember 2028,” jelas Ogi. konsumen yang kurang terlayani dan
permintaan yang Di sisi lain, OJK juga membuka opsi tidak memiliki asuransi. Menutup
lebih besar terhadap melalui pembentukan Kelompok Usaha kesenjangan perlindungan di pasar Asia
industri teknologi Perasuransian (KUPA) yang merupakan dapat menghasilkan peluang premi
tinggi seperti satelit, bagian dari kebijakan konsolidasi tambahan sebesar lebih dari 292 miliar
dollar setiap tahunnya,” papar Edhi.
regulator di industri perasuransian, di
kargo udara dalam samping kebijakan peningkatan ekuitas
penerbangan industri perasuransian. Dia menjelaskan Digitalisasi
dan lain-lain. KUPA menjadi salah satu kebijakan Sementara itu, seperti juga perbankan
konsolidasi jalan keluar bagi perusahaan pada sekitar tiga tahun lalu yang
asuransi atau reasuransi yang tidak dapat terdisrupsi oleh layanan keuangan
memenuhi ekuitas minimum per 31 berbasis teknologi, kondisi yang sama
Desember 2028. tengah menghantui industri asuransi.
Menurut Ogi, di sinilah peran Semua pelaku asuransi di Indonesia
regulator untuk mengisi kesenjangan di mengakui bahwa saat ini industri tengah
industri asuransi, dengan menyamakan mengalami perubahan yang signifikan,
68 Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id