Page 39 - MAJALAH 224
P. 39

KUNKER
                                                                                    K OMISI III



































            FOTO: AARON/NR




             Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil saat bertukar cenderamata usai melakukan Kunjungan Kerja Reses Komisi III di Pontianak.


            Kalimantan Barat, delegasi Komisi   dari badan peradilan ini bisa   dikeluhkan oleh para hakim terutama
            III DPR menyoal anggaran dan      memberikan keputusan yang adil   penghasilan yang sesuai dan juga
            saran di pengadilan negeri maupun   bisa diwujudkan,” pungkas politisi   kesehatan yang mereka harapkan itu
            pengadilan tinggi. Anggota Komisi   Fraksi PKS DPR tersebut kepada   akan bisa terwujud,” terang Nasir.
            III DPR RI Nasir Djamil yang ikut ke   Parlementaria, seusai melakukan   Politisi Dapil Aceh II itu kemudian
            Pontianak, mengungkapkan, masih   Kunjungan Kerja Reses Komisi III di   mengemukakan bahwa regulasi yang
            banyak hakim di pengadilan negeri   Pontianak ,Kalbar, Jumat (14/7/2023)   mengatur jabatan hakim sampai
            dan tinggi yang belum tercukupi,   lampau.                         saat ini belum disentuh pemerintah.
            baik dari sisi alokasi anggaran      Nasir menjelaskan, dalam      Ada konsekuensi yang dihadapi
            maupun sarana dan prasarananya.   Rancangan Undang-Undang          negara bila kelak RUU Jabatan Hakim
               Karena itu, ia mendesak        Kehakiman selalu ada yang        rampung dibahas. Negara harus
            Mahkamah Agung bersama            dikeluhkan oleh para hakim, yaitu   lebih banyak lagi mengalokasikan
            Menteri Keuangan dan Bappenas     soal jabatan hakim yang masih dikaji   anggaran untuk para hakim.
            bisa meninjau ulang kebutuhan     pemerintah. Menurutnya, dari sisi   “Memang rancangan undang-
            riil yang dihadapi oleh para hakim.   pejabat negara, jabatan hakim diatur   undang jabatan hakim sampai hari
            Badan peradilan memang harus      oleh UU Aparatur Sipil Negara, UU   ini sama sekali belum disentuh
            teralokasikan anggaran yang       Kehakiman, dan UU terkait lainnya.  oleh pemerintah. Alasan menteri
            cukup untuk menghasilkan produk      Tetapi secara spesifik, jabatan   keuangan tidak ingin undang-undang
            putusan yang juga berkeadilan dan   hakim idealnya diatur oleh satu   itu dibahas karena ketika jabatan
            berkualitas.                      undang-undang. Karena itu,       hakim itu dibahas dan diselesaikan,
               “Upaya untuk menghadirkan      tegasnya, UU yang belum selesai   maka konsekuensinya negara harus
            badan peradilan yang agung        dibahas hingga hari ini adalah soal   mengeluarkan banyak uang untuk
            itu harus diikuti oleh alokasi    jabatan hakim. “Kalau undang-    memfasilitasi dan memberikan sarana
            anggaran yang cukup, bahkan       undang jabatan hakim itu bisa    dan prasana kepada para hakim di
            lebih dari cukup. Tujuannya, agar   kita selesaikan dan pemerintah   seluruh Indonesia,” tutupnya.
            apa yang diinginkan masyarakat    punya itikad baik, maka apa yang     tn, aar/mh



                                                                          TH. 2023     EDISI 224     PARLEMENTARIA        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44