Page 41 - MAJALAH 224
P. 41
KUNKER
K OMISI IV
dengan jenis lain yang berkualitas
beda.
Akibatnya, kepercayaan konsumen
terhadap beras yang menjadi ikon
Kabupaten Cianjur tersebut terancam.
Pada gilirannya, harga beras Pandan
Wangi pun terjun bebas dan membuat
minat petani menanam varietas
Pandan Wangi menurun.
“Kita ini suka ditipu mudah banget
bikin karung beras dengan tulisan asli
Cianjur Pandan Wangi. Kalau belanja
beras begitu lihat merknya asli Cianjur
langsung dibeli. Padahal, bukan.
Ini sering terjadi, maka perlu BSIP FOTO: TIARA/NR
menindak tegas yang memalsukan
barang dagangan industri yang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat memimpin Kunker Reses Komisi IV DPR RI ke Kampung Budidaya Pandan
Wangi, Kabupaten Cianjur.
dikelola oleh para petani tradisional,”
ungkap Dedi di kampung budidaya
Pandan Wangi, Cianjur, Jawa Barat, telah mengaplikasikan semacam kali pertama Demak secara massal
Senin (17/7/2023). pupuk organik bernama Biosaka menanam varitas kedelai. “Bagi
Legislator dapil Jabar VIII itu, lalu untuk tanaman perkebunannya. Kabupaten Demak, ini baru pertama
menyerukan, sekali-kali BSIP juga Biosaka sangat mudah dan murah kali menanam kedelai. Biasanya
perlu sidak ke swalayan, kemudian diproduksi. Biosaka dibuat dari mereka menanam kacang hijau.
berasnya diteliti, ini beras Cianjur asli bahan-bahan organik, seperti daun Menurut saya bagus. Kalau dilihat
atau hanya karung berasnya saja. dan rerumputan yang dicampur dari umur yang satu setengah bulan,
Seringkali beras oplosan dicampur air, kemudian diperas. Cairan hasil polongnya sudah banyak dan besar-
aroma pandan dan pakai pemutih. Ini perasan inilah yang bisa diaplikasikan besar. Estimasi proyeksinya bagus,”
banyak beredar di pasaran. untuk tanaman perkebunan. ujar Anggia, Senin (17/7/2023) silam.
Sedangkan di Demak, Jawa Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dijelaskan Anggia, Biosaka
Tengah, delegasi Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mengungkapkan sendiri sebetulnya bukan pupuk
terjun langsung ke kebun kacang hal ini saat memimpin delegasi Komisi atau pestisida, tapi elisitor yang
kedelai dan kacang hijau. Yang IV melihat langsung tanaman kedelai mengurangi penggunaan pupuk
menakjubkan, para petani di Demak yang tumbuh subur. Kebetulan, kimia dan pestisida hingga 50 sampai
90 persen. Biosaka juga terbukti
meminimalisir serangan hama
dan menjadikan lahan lebih subur.
Tanaman kedelai di Demak juga tak
terpengaruh dengan iklim cuaca.
Anggia melihat, pertumbuhan akar
tanaman kedelai yang menggunakan
Biosaka, ternyata serabut akarnya
lebih banyak daripada yang tidak
mengaplikasikan Biosaka. Sehingga,
serabut akar itu mengalirkan nutrisi
lebih banyak ke batang tanaman “Tadi
kita lihat yang menggunakan pupuk
organik dan non organik. Ternyata
pakai Biosaka itu bagus. Iklim cuaca
tidak terlalu berefek. Ini belum saatnya
FOTO: HUSEN/NR panen, tapi melihat hasilnya sangat
bagus,” ungkap Anggota F-PKB DPR RI
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Demak. ini. ria, tra, mh/mh
TH. 2023 EDISI 224 PARLEMENTARIA 41