Page 63 - MAJALAH 172
P. 63

SOR O TAN





                                                                               era industri 4.0, BLK harus
                                                                               mempunyai kemampuan
                                                                               untuk menyesuaikan dengan
                                                                               permintaan pasar yang
                                                                               cenderung berubah seiring
                                                                               perkembangan teknologi
                                                                               digital.
                                                                                 “Era industri 4.0 ini harus
                                                                               disikapi dengan kesiapan kita
                                                                               agar lapangan pekerjaan yang
                                                                               dibutuhkan ke depan terisi
                                                                               anak-anak kita, dan itu perlu
                                                                               waktu. Kita harap BLK hadir
                                                                               memberikan pendampingan.
                                                                               Jangan sampai anak-anak
                                                                               Kulon Progo menjadi penonton
                                                                               di tempatnya sendiri.
                                                                               Diharapkan, anak-anak mampu
                                                                               mengisi tempat atau posisi
                                                                               strategis,” tandas legislator
            Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ermalena. Foto: Andri/jk              dapil Nusa Tenggara Barat
                                                                               (NTB) itu.
                                                                                 pemerintah pusat maupun
            BLK milik pemerintah saat ini     dana sebesar Rp 1 miliar.        pemerintah daerah untuk
            berjumlah 514, sedangkan swasta    “Maka, sistem sejenis           fokus memberikan sinergitas
            jumlahnya lebih sedikit hanya     kurikulum yang diterapkan        dalam rangka mencetak para
            58. Hanya saja, jika mengacu      di BLK sebaiknya mulai           tenaga kerja berkualitas di
            pada data Pantau PJTKI, jumlah    disesuaikan dengan kebutuhan     Balai Latihan Kerja (BLK).
            BLK swasta jauh lebih banyak      di dalam dunia kerja terutama    Dalam hal ini sinergitas
            hingga mencapai 189. Kemenaker    bidang industri yang sesuai      yang dimaksudkan adalah
            akan membangun lagi 1.000         dengan tujuan dari BLK           penyesuaian antara calon
            BLK Komunitas pada tahun          itu sendiri. Jadi, BLK ini       tenaga kerja dengan lapangan
            2019 ini untuk memaksimalkan      mampu  menciptakan para          kerja yang dibutuhkan harus
            bonus demografi pada 2025         calon tenaga kerja yang          jelas.
            hingga 2030.                      memiliki skill mumpuni dalam       “Yang ingin kita lakukan
              “ Bonus demografi yang          mengaplikasikan teknologi        sekarang adalah mereka yang
            berupa banyaknya angkatan         perindustrian,”harapnya.         membutuhkan pekerjaan dilatih
            kerja, harus diantisipasi dan jadi   Penyerapan tenaga kerja       kemudian lapangan pekerjaannya
            keuntungan bagi negara, bukan     yang harus bersamaan dengan      tersedia, dan ketika selesai
            malah menjadi beban. Untuk        pengembangan kualitas Sumber     mereka bisa bekerja. Ini artinya
            pembangunan BLK Komunitas ini     Daya Manusia (SDM). Karenanya,   bahwa mengurangkan angka
            harus sejalan dengan perturan     diharapkan revitalisasi Balai    kemiskinan menjadi sebuah
            perundang-undangan untuk          Latihan Kerja (BLK) dapat        keniscayaan,” ujar
            menjadikan tahun 2019 sebagai     menjawab tantangan tersebut.       Ermalena menambahkan
            tahun pengembangan SDM             “Ketenagakerjaan ini juga       bahwa target pemerintah untuk
            melalui pendidikan dan pelatihan   menyangkut kualitas, sehingga   menciptakan dua juta lapangan
            vokasi,”jelasnya.                 kualitas ini menjadi catatan     pekerjaan dalam setahun harus
              Anggaran dalam pembentukan      penting bagi kita,” ujar Ermalena  dibarengi dengan sarana yang
            1.000 BLK Komunitas ini sebesar    peran aktif BLK sangat          akan menampung mereka. Jika
            Rp 1 triliun, sehingga setiap     dibutuhkan untuk menjawab        tidak hal tersebut hanya akan
            lembaga atau komunitas yang       tantangan ketenagakerjaan        menimbulkan masalah baru bagi
            melakukan perjanjian kerja sama   tersebut. Ia juga berharap, BLK   pertumbuhan masyarakat di
            dengan pemerintah mendapatkan     terus berbenah menghadapi        Indonesia ke depannya. l rnm



                                                                         TH. 2019      EDISI 171      PARLEMENTARIA     63
                                                                        TH. 2019      EDISI 172      PARLEMENTARIA                        63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68