Page 11 - MAJALAH 207
P. 11
LAPORAN UTAMA
global untuk kebutuhan mitigasi dan menjelaskan masyarakat telah hidup
adaptasi terhadap isu perubahan iklim. FILOSOFI TRI HITA ratusan tahun bersama kebiasaan dan
Menurutnya, transisi menuju energi KARANA MENJADI laku berupa budaya yang diwariskan
bersih perlu didukung oleh pendanaan oleh nenek moyang. Menghadirkan
yang masif. Indonesia pun terus SEBUAH PEMIKIRAN solusi melalui kebijakan yang
berupaya mobilisasi pendanaan iklim dekat dengan budaya masyarakat,
di luar anggaran nasional sekaligus SERTA SUMBANGSIH tentu menghasilkan dampak yang
mempromosikan pembiayaan inovatif UNTUK TATANAN sesuai dengan harapan sekaligus
untuk mencapai target NDC. berkelanjutan.
“Dengan memanfaatkan instrumen GLOBAL. “Filosofi kearifan lokal tentu sudah
keuangan baru, seperti obligasi hijau, kita suarakan. Di sini kita tunjukkan
sukuk hijau, serta platform untuk Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana. bagaimana rakyat, negara, atau
investasi sektor swasta dalam aksi Foto: Andri/Man pemerintah dan parlemen untuk turun
iklim,” urai Lodewijk. langsung berkontribusi mengawal isu
Sehingga, Indonesia menetapkan perubahan iklim yang jadi tantangan ke
Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan depan. Sekarang, isu perubahan iklim
yang mewajibkan lembaga keuangan memang isu yang nyata dan betul-betul
untuk meningkatkan portofolio hijau. kritis, serta memberikan dampak begitu
Terakhir, ia berharap seluruh parlemen besar terhadap kehidupan manusia,”
di berbagai belahan dunia menyuarakan tuturnya.
terobosan inovasi untuk melindungi Sehingga, ia berharap setiap negara
dunia, terutama negara sekaligus berupaya menggali kearifan lokalnya
masyarakat yang paling rentan akibat untuk disatukan sebagai solusi
dampak iklim. menghadapi tantangan global. Dengan
begitu, dirinya berharap semua pihak
GAUNGKAN KEARIFAN LOKAL bergerak bersama untuk berkomitmen
Meyakini kebahagiaan tercipta akibat dalam penerapannya.
keseimbangan hadir antara Tuhan, alam, Pada kesempatan yang berbeda,
dan manusia, Wakil Badan Kerja Sama Presiden Joko Widodo menyampaikan
Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu tantangan yang dihadapi global semakin
Supadma Rudana menegaskan filosofi tidak mudah. Ada sebuah tantangan
‘Tri Hita Karana’ yang diyakini oleh yang paling berbahaya jika tidak
masyarakat Bali berpotensi menguatkan isu perubahan iklim dalam balutan dilakukan bagi parlemen seluruh dunia
penerapan ekonomi hijau, tidak hanya budaya yang lekat di masyarakat. yaitu perubahan iklim.
Indonesia, namun juga seluruh dunia. Tidak berhenti di Bali, nilai-nilai Dirinya menuturkan perubahan iklim
“Filosofi Tri Hita Karana menjadi serta laku dalam Hari Nyepi menjadi sering dibicarakan dan diputuskan
sebuah pemikiran serta sumbangsih inspirasi bagi dunia untuk hidup dalam pertemuan global, tapi aksi
untuk tatanan global. Jadi korelasi selaras dengan Tuhan, alam, dan lapangannya belum kelihatan. Misalnya,
(filosofi) ini luas sekali Kami pun manusia. transisi energi dari energi fosil ke energi
mengawal betul-betul isu yang berkaitan Selain Hari Raya Nyepi, Subak turut baru terbarukan (EBT), dari energi batu
dengan lingkungan dan perubahan iklim berpotensi mendorong percepatan bara ke renewable energy.
agar mampu menjadi bahasan utama,” transisi menuju energi yang ramah Sehingga, lanjut Jokowi, menekankan
tutur Putu kepada Parlementaria. lingkungan. Subak adalah energi pendanaan iklim, investasi dalam energi
Turut jadi landasan filosofi agar hidup yang berasal dari aliran air gunung baru terbarukan, dan transfer teknologi
tangguh, wakil rakyat dapil Bali itu menuju laut melalui lekuk sungai atau harus segera diselesaikan. “Kalau ini
menekankan dalam konsep perubahan hamparan sawah. Energi yang tercipta tidak riil dilakukan, sampai kapan pun
iklim, filosofi tersebut secara konsisten dari gerak air ini dinilai berkelanjut saya pesimis yang namanya perubahan
berupaya tidak merusak lingkungan, (sustainable) dan bersih karena iklim betul-betul tidak dapat kita cegah.
menerapkan energi bersih, sekaligus merupakan hasil sinergi dengan alam. Kalau itu hanya kita bicarakan dari tahun
tidak mengeksploitasi alam. Putu menekankan, gaung ke tahun dan tidak ada keputusan, saya
Sebagai contoh, Hari Raya Nyepi kearifan lokal sepanjang rangkaian pesimis bahwa namanya perubahan
yang merupakan salah satu kearifan Sidang IPU ke-144 perlu menjadi iklim tidak bisa kita cegah sama sekali,”
lokal yang bisa jadi solusi mengatasi perhatian seluruh parlemen dunia. Ia pungkasnya. l ts/es
TH. 2022 EDISI 207 PARLEMENTARIA 11