Page 5 - MAJALAH 195
P. 5
PR OL OG
‘Soal persediaan makanan, dengan agama, keyakinan, dan pangan yang tersedia sebagian besar
bagi kita adalah hidup dan budaya masyarakat, untuk dapat di daerah produksi harus didistribusikan
mati’, begitu kira-kira isi hidup sehat, aktif, dan produktif secara antar daerah/antar pulau. Namun tidak
pidato Presiden Soekarno berkelanjutan. jarang sarana dan prasaran distribusi
Masalah ketahanan pangan sendiri
masih terbatas dan kadang lebih mahal
ketika mendirikan kampus kembali menjadi perhatian dan diskusi daripada distribusi dari luar negeri,
Institut Pertanian Bogor publik, terlebih dengan merebaknya terlebih ketika bencana Covid-19
(IPB). Arti dari yang dimaksud situasi pandemi Covid-19. Diskusi melanda.
Kementerian Pertanian telah
Bung Karno sendiri adalah tersebut dilatarbelakangi terganggunya merumuskan cara untuk menjaga
rantai pasokan pangan domestik dan
apabila kebutuhan pangan proses produksi pangan akibat anjuran kebutuhan stok pangan nasional,
rakyat tidak terpenuhi maka pembatasan sosial ditambah banyaknya melalui pengembangan pertanian
Indonesia malapetaka, oleh pemutusan kerja di masa pandemi modern yang mengusung
sebab itu perlu adanya usaha Covid-19. pembangunan food estate di atas lahan
bekas proyek Pengembangan Lahan
Kenaikan angka pengangguran
besar-besaran, radikal, dan sangat berpotensi menurunkan daya Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan
revolusioner beli dan meningkatkan kerawanan Tengah (Kalteng). Selain Kalimantan
pangan dan gizi. Bahkan, Organisasi Tengah, pemerintah juga merencanakan
Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) food estate di berbagai lokasi yang
telah memperingatkan hal ini, termasuk dibiayai APBN.
KEKHAWATIRAN menyoroti terganggunya ketersediaan Selain itu, wacana pembentukan
Bung Karno pangan akibat perilaku menimbun Badan Pangan Nasional untuk
akan masalah makanan (panic buying) di Indonesia. menyatukan ide pemikiran yang dapat
kebutuhan pangan Permasalahan yang muncul lainnya mengimplementasikan kedaulatan
di Indonesia ini mengacu kepada distribusi. Stok pangan sebenarnya telah tercetus
sudah berjalan 60 saat revisi UU terakhir disahkan pada
tahun lamanya. akhir 2012. Konstruksi pemikiran untuk
Namun hingga KONSEP KETAHANAN menghadirkan eksistensi Bulog sebagai
saat ini, masalah PANGAN SENDIRI regulator urusan pangan juga kembali
tersebut pun belum mampu kita MENGINGINKAN KONDISI digemakan.
jawab. Berbagai kebijakan pun selalu Pembentukan kelembagaan pangan
diupayakan oleh DPR dan pemerintah TERPENUHINYA PANGAN juga telah kembali disetujui antara DPR
guna menjawab kebutuhan pangan di BAGI NEGARA HINGGA dengan pemerintah serta diharapkan
Indonesia. Akan tetapi hingga kini upaya KEPADA PERSEORANGAN, dapat mengatur segala bentuk
tersebut masih dirasa kurang maksimal. kebutuhan pangan nasional. Dengan
Revisi UU Nomor 7 Tahun 1996 YANG TERCERMIN DARI adanya bentuk lembaga yang berdiri
menjadi UU Nomor 18 tahun 2012 TERSEDIANYA PANGAN mandiri nantinya Indonesia dapat
tentang Pangan, mengatakan bahwa YANG CUKUP, BAIK JUMLAH terhindar dari gerakan woro-woro
penyelenggaraan pangan dilakukan impor pangan yang selalu menjadi
untuk memenuhi kebutuhan dasar MAUPUN MUTUNYA, AMAN, masalah klasik bagi Indonesia.
manusia yang memberikan manfaat BERAGAM, BERGIZI, MERATA, Dengan mempertimbangkan
secara adil, merata, dan berkelanjutan DAN TERJANGKAU SERTA beberapa masalah ketahanan
berdasarkan Kedaulatan Pangan, pangan dan upaya pemecahan
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan TIDAK BERTENTANGAN solusinya di atas maka
Pangan. DENGAN AGAMA, kebijaksanaan pangan nasional
Konsep ketahanan pangan sendiri KEYAKINAN, DAN BUDAYA harus dapat mengakomodasikan
menginginkan kondisi terpenuhinya dan menyeimbangkan antara aspek
pangan bagi negara hingga kepada MASYARAKAT, UNTUK penawaran/produksi dan permintaan.
perseorangan, yang tercermin dari DAPAT HIDUP SEHAT, AKTIF, Pengelolaannya juga harus dilakukan
tersedianya pangan yang cukup, DAN PRODUKTIF SECARA dengan optimal mengingat seluruh
baik jumlah maupun mutunya, aspek tersebut dapat tidak sejalan
aman, beragam, bergizi, merata, dan BERKELANJUTAN atau bertolak belakang seiring
terjangkau serta tidak bertentangan perkembangannya. l er