Page 81 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 81
Zaini menilai bahwa program ini akan rakyat dari tingkat desa dan kelurahan.
sukses jika berhasil menarik kembali Menurutnya, koperasi merupakan wadah
sarjana desa untuk pulang kampung dan ideal untuk membangun kemandirian
mengelola koperasi secara profesional. ekonomi masyarakat dari bawah sekaligus
“Perlu ada pelatihan intensif agar memperkuat struktur ekonomi nasional
mereka tidak hanya jadi simbol, tapi bisa yang lebih adil dan merata.
menjalankan koperasi secara inovatif,” “Koperasi Merah Putih bukan hanya
katanya. Menurutnya, integrasi antara simbol, tetapi gerakan nyata untuk
pendidikan tinggi dan pengalaman lokal menghadirkan keadilan ekonomi di
dapat membangun konektivitas baru tengah masyarakat. Kita perlu koperasi
antara desa dan dinamika ekonomi yang hidup dan aktif di desa-desa,” ujar
nasional. Eddy.
Sementara itu, Dewi Tenty Septi Sebagai Wakil Ketua Umum PAN
Artiany, pengamat koperasi, menekankan sekaligus anggota Komisi XI DPR RI yang
bahwa kecepatan pembentukan membidangi keuangan dan perbankan,
kelembagaan harus diimbangi dengan Eddy menegaskan bahwa koperasi akan
pendampingan teknis dan pelatihan menjadi motor penggerak ekonomi
manajemen. “Tanpa pelatihan dan lokal apabila dikelola secara profesional
dukungan yang memadai, koperasi bisa dan mendapat dukungan regulasi serta
menjadi beban administratif semata,” anggaran dari pemerintah pusat dan
ujarnya. Gunawan Benjamin, Pengamat daerah.
Untuk menjawab berbagai ekonomi dari Universitas Islam Eddy mendorong agar koperasi
tantangan tersebut, Presiden Prabowo Sumatera Utara tidak hanya berfungsi sebagai lembaga
telah menerbitkan Inpres Nomor simpan pinjam, tetapi juga menjadi pusat
9 Tahun 2025 yang menjadi dasar distribusi, produksi, dan inovasi usaha
hukum percepatan program ini. Inpres mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia
tersebut memuat tujuh arahan utama, menekankan pentingnya peran koperasi
mulai dari penyusunan model bisnis Tantangan terbesar dalam mendampingi pelaku ekonomi akar
koperasi, sinkronisasi kerja sama dengan adalah kesiapan SDM dan rumput agar bisa tumbuh berkelanjutan
pemerintah desa, hingga pelibatan dan masuk ke dalam rantai nilai nasional.
lembaga ekonomi lokal sebagai mitra tata kelola koperasi. Jika “Kita harus pastikan Koperasi Merah
strategis. Putih ini memberdayakan petani, nelayan,
Meski demikian kekhawatiran tetap tidak ditangani dengan pedagang kecil, hingga ibu-ibu rumah
muncul atas pembentukan koperasi yang cermat, koperasi bisa tangga yang punya usaha mikro. Koperasi
dinilai topdown ini. Menurut Ketua Ketua harus jadi tempat belajar, bertumbuh, dan
Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis terjebak hanya menjadi berjejaring,” tegas Eddy.
(Akses) Suroto, koperasi sejatinya perpanjangan tangan Ia juga menyebut bahwa penguatan
didirikan oleh masyarakat dengan tujuan koperasi sangat selaras dengan nilai-nilai
menolong diri sendiri dengan cara distribusi anggaran, bukan Pancasila dan semangat gotong royong
gotong royong. sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan
“Dimana pun sejak dari dulu, kalau sebagai motor ekonomi bernegara. “Koperasi Merah Putih adalah
koperasi didirikan atas instruksi negara, desa. rumah besar ekonomi rakyat. Mari kita
tidak pernah bisa berhasil dan langgeng,” jaga dan kembangkan bersama. Ini bukan
tambah Suroto, yang juga CEO dari Induk hanya soal ekonomi, tapi soal kedaulatan
Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) dan harga diri bangsa,” pungkas Eddy.
Namun begitu, mimpi besar itu harus
Dukungan Legislatif diimbangi dengan persiapan yang matang.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dan berdasarkan pendpat berbagai
Eddy Soeparno menyatakan dukungan kalangan, kunci keberhasilan program
penuhnya terhadap pengembangan ini, terletak pada kesiapan SDM pengelola
Kopdes Merah Putih sebagai langkah koperasi yang memiliki kompetensi,
strategis untuk memperkuat ekonomi integritas, dan semangat pengabdian. *
www.stabilitas.id Edisi 214 / 2025 / Th.XX 81