Page 80 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 80
KOLOM
Syarif Fadilah
Pemimpin Redaksi Majalah STABILITAS
Mimpi dan Menteri ekonomi sejati lahir dari creative
destruction—kerusakan yang kreatif.
yang Tak Biasa Sistem lama harus dihancurkan agar yang
baru bisa tumbuh. Entah kebetulan atau
tidak, di saat yang hampir bersamaan,
tiga ekonom peraih nobel ekonomi tahun
ini yang baru saja diumumkan memiliki
ejak tahun ini bergulir, benang merah yang sama mengenai
atau tepatnya sejak creative destruction. Mereka berpendapat
pemerintahan baru pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
Sberjalan, banyak pihak kesejahteraan masyarakat tidak dicapai
yang menyimpan seutas pesimisme dengan stabilitas yang tenang, tetapi
terhadap target pertumbuhan 8 seringkali dengan gejolak.
persen yang dipasang Presiden Dalam konteks Indonesia, mungkin
Prabowo. Harus diakui, target itu berarti membongkar sistem fiskal
tersebut terdengar lebih seperti doa yang gemuk, menantang oligarki yang
daripada proyeksi ekonomi. nyaman dengan status quo, dan memaksa
Separuh dari tahun ini terlewati, birokrasi untuk berlari, bukan berjalan.
tanda-tanda bahwa target itu Tapi setiap kerusakan, betapapun
hanya akan menjadi gaung di ruang kreatifnya, membawa risiko. Pasar
hampa makin terasa. Namun langkah teknokrat resah. Mereka membenci ketidakpastian, dan investor
mengagetkan muncul. Presiden Prabowo terbiasa dengan kehati-hatian, asing memiliki alergi kronis terhadap
menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai bukan gebrakan. Namun, jika kebijakan yang tampak impulsif.
Menteri Keuangan, menggantikan target pertumbuhan delapan Namun, dalam lanskap politik yang
sosok yang dinilai “tak tergantikan”: Sri persen benar-benar ingin semakin populis dan penuh ekspektasi
Mulyani Indrawati. dikejar, maka pendekatan biasa- nasionalisme ekonomi, gebrakan seperti
Purbaya bukan nama baru di dunia biasa saja sudah pasti tidak Purbaya bisa saja memang dibutuhkan
ekonomi Indonesia. Mantan Ketua LPS cukup. ekonomi Indonesia. Bukan karena
dan ekonom yang terbiasa berpikir Ekonomi Indonesia saat ini pasti berhasil, tetapi karena setidaknya
tajam, dinilai sebagai seseorang yang tumbuh di kisaran 5 persen— ia membuat mesin ekonomi yang
tidak berpikir dengan cara konvensional. sebuah capaian yang stabil, mengantuk kembali terjaga dan bangun.
Bahkan dalam beberapa pekan dan bulan tapi tidak spektakuler. Untuk Gebrakan yang dilakukan oleh Purbaya
pertama menakhodai lembaga kas negara, menembus 8 persen, dibutuhkan harus diakui telah mengguncang sistem
ia sudah mengguncang pasar dengan sesuatu yang hampir tak masuk yang terlalu lama nyaman dengan “cukup
angkah-langkah membuat para birokrat akal: produktivitas melonjak, baik”, dan bahkan seolah bergerak
lama menelan ludah: deregulasi cepat investasi melesat, birokrasi autopilot.
sektor investasi publik, restrukturisasi efisien, dan konsumsi tumbuh Apakah ini akan berhasil? Mungkin
fiskal yang menekan belanja birokrasi, tanpa mendorong inflasi. tidak. Tapi seperti banyak eksperimen
serta wacana pajak progresif yang lebih Dengan kata lain, dibutuhkan ekonomi di negeri berkembang,
tajam bagi konglomerasi besar. Ia juga keajaiban ekonomi. Dan keberhasilan sering kali lahir bukan dari
menyinggung perlunya “shock therapy” mungkin, menteri keuangan perhitungan, melainkan dari keberanian
untuk birokrasi fiskal yang selama yang berpikir seperti Purbaya untuk mencoba yang tidak lazim. Jika
ini lebih sibuk menghitung amanat adalah satu-satunya jenis Prabowo memang ingin mencapai
undang-undang ketimbang menciptakan manusia yang berani berusaha pertumbuhan yang tidak masuk akal,
pertumbuhan. mewujudkannya. maka ia memang memerlukan seorang
Langkah-langkah semacam ini, tentu Dalam teori Joseph menteri yang pikirannya sama—tidak
saja, membuat banyak orang di kalangan Schumpeter, pertumbuhan masuk akal, tapi berani. *
80 Edisi 218 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

