Page 142 - Sosiologi-BS-KLS-XI
P. 142

Bagaimana           AA - RW 08      Hasil wawancara dengan AA dan JB:
                  dampak konflik       JB - RW 08         Kami tidak mau berurusan lagi
                  yang kalian                         dengan warga RW 10. Kami sudah
                  rasakan?            DD - RW 10      meminta para anggota kelompok untuk
                                       KJ - RW 10
                                                      tidak bergaul dengan pemuda RW 10.


                                                      Hasil wawancara dengan DD dan KJ:
                                                          Kami rasa tidak ada. Kami baik-
                                                      baik saja selama mereka tidak mencari
                                                      masalah.   Kami   siap   menghadapi
                                                      mereka kapan saja.


                  Kesimpulan:
                  Konflik  awalnya  muncul  karena  sikap  tidak  menyenangkan  dari  tiap-tiap
                  pihak. Selain itu, kondisi sosial ekonomi menyebabkan perubahan-perubahan
                  perilaku menyimpang bagi masyarakat. Konflik muncul ke permukaan saat aksi
                  pukul antarkelompok terjadi. Akan tetapi, kondisi tersebut berlanjut hingga
                  saat ini, yaitu rasa benci dan dendam antarkelompok.


                 b.  FGD
                     Joko, Ucok, dan Sari merupakan anggota karang taruna di desa.
                 Ketika mendiskusikan penelitiannya dengan pengurus lain, ide tersebut
                 mendapat  respons  positif.  Mereka  kemudian  berkolaborasi  dengan
                 karang  taruna  desa  dalam  memecahkan  kasus  konflik  ini.  Kedua
                 kelompok yang berkonflik sebenarnya menjalin hubungan baik dengan
                 karang taruna. Akan tetapi, setelah konflik muncul pemuda RW 08 mulai
                 menarik  diri  dari  berbagai  aktivitas  karang  taruna.  Pak  Hendra  selaku
                 tokoh masyarakat di RW 08 dapat menjembatani FGD. Para pemuda RW 08
                 cukup segan dengan keberadaan dan pengaruh Pak Hendra.

                     Joko, Ucok, dan Sari juga berkonsultasi dengan      kepala desa dan
                 tokoh masyarakat terkait kegiatan FGD yang akan dilakukan. Ternyata
                 FGD tersebut akan dijadikan sebagai sarana bagi kepala desa dan
                 karang taruna berdialog untuk membangun kohesi sosial yang retak
                   konfli
                 sarana yang tepat untuk mendudukkan kembali kedua belah pihak yang
                 berkonflik  untuk  bersama-sama  menyelesaikan  masalah  yang  terjadi.
                 Kepala desa juga menyarankan untuk mendatangkan BABINSA (Bintara
                 Pembina Desa) dalam FGD tersebut agar melakukan pembinaan untuk
                 memberikan penguatan materiel.





                   128    Sosiologi untuk SMA Kelas XI
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147