Page 185 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 185

Datoek Toeah. 1976.  Tambo  Alam  Minangkabau. Pustaka
             Indonesia. Bukittinggi.
          David  P Levine. 1995.  Wealth and Freedom:  An Introduction to
             Political Economy, Cambridge University Press. Cambridge.

          Dedi  Dhosa.  2017.  “Akumulasi  Kapital,  Penghancuran Gerakan
             Kiri,  dan Kemiskinan di  Nusa Tenggara Timur.”  Jurnal

             Pemikiran Sosiologi. Vol. 4. No. 2.
          Derek Hall  et.al.  2011.  Powers of Exclusion:  Land Dilemmas  in
             Southeast Asia, University of Hawai‘i Press. Honolulu.

          Dessy Ghea Herrayani. 2019. “Eksistensi Hak Komunal Masyarakat
             Hukum  Adat  dalam  Kebijakan  Penataan  Aset Reforma
             Agraria.” Kertha Patrika. Vol. 41. No. 3.
          Dianto Bachriadi. 2017.Reforma Agraria untuk Indonesia: Kritik
             atas Reforma Agraria ẚ la SBY (Seri Working Paper: Kebijakan
             Agraria dan Pembangunan Paska Orde Baru Vol. 1. Agrarian
             Resources Center. Bandung.

          Diskominfo Kampar. 2019.  “Didampingi Bupati  Kampar,
             Menteri Agraria dan TR Sofyan A. Djalil Serahkan Sertifikat
             TORA  Sinama  Nenek.”  https://kominfosandi.kamparkab.
             go.id/2019/12/26/didampingi-bupati-kampar-menteri-
             agraria-dan-tr-sofyan-a-djalil-serahkan-sertifikat-tora-
             sinama-nenek/.Diakses pada tanggal 8 Mei 2021.
          Djoko Suryo dan Sartono Kartodirdjo. 1991. Sejarah Perkebunan

             di Indonesia: Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media. Yogyakarta.

          Dominick LaCapra. 1988. “Culture and Ideology: From Geertz to
             Marx.” Poetics Today. Vol. 9. No. 2.





        150   Reforma Agraria Tanah Ulayat
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190