Page 91 - 60 Tahun UUPA dan Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
P. 91

Pada praktiknya, beberapa tanah wakaf tidak diperdayakan
          secara optimal dan produktif sehingga menyebabkan tanah wakaf
          menjadi terlantar. Pada dasarnya terdapat dua persoalan utama
          yang  menyebabkan tanah wakaf menjadi terlantar:  Pertama,
          karena tidak ada dana untuk  membangun  sesuai  dengan niat
          wakaf. Kedua, karena tujuan wakaf yang diniatkan kurang memiliki
          kebermanfaat yang disebabkan telah tersedianya fasilitas serupa
          di sekitar tanah wakaf tersebut.

             Permasalahan  mengenai dana yang  terbatas  dalam
          pengelolaan tanah wakaf terjadi karena developer tidak tertarik
          untuk  mendirikan bangunan atas  dasar  tanah  wakaf yang
          disewakan sebab developer tidak akan mendapatkan keuntungan
          yang berarti. Lain halnya bilamana di atas tanah wakaf tersebut
          dapat diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) sebagaimana halnya
          tanah  Hak Pengelolaan  (HPL).  Developer  akan tertarik karena
          apabila hal itu dapat dilakukan terdapat beberapa manfaat yang
          akan didapat oleh developer.
             Sebelum  lebih  jauh  perlu  diberikan  penjelasan  dengan
          apa  yang  dimaksud dengan HPL  dan HGB, bahwa HPL  adalah
          hak menguasai dari  negara yang kewenangan pelaksanaannya
          sebagian  dilimpahkan kepada pemegangnya. Sedangkan HGB
          adalah  hak  untuk  mendirikan  dan  mempunyai bangunan
          atas tanah yang bukan miliknya sendiri  dengan jangka waktu
          kepemilikan maksimal 30 tahun.

             Konsep tanah wakaf sebenarnya  hampir serupa dengan
          tanah  HPL,  keduanya merupakan perincian  status  tanah  tanah
          negara.  Prof. Boedi Harsono menyatakan  bahwa  ditinjau  dari
          segi kewenangan penguasaannya, terdapat kecenderungan untuk
          lebih memperinci  status-status  tanah  yang  semula  tercakup



         72   60 Tahun UUPA: Generasi Muda Agraria yang Maju, Modern, dan Inovatif
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96