Page 51 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 51
REFORMA AGRARIA: THREAT DAN TREATMENT UNTUK KESEJAHTERAAN
DAN KEADILAN SOSIAL
(Studi di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur)
Aristiono Nugroho, Suharno, dan Nuraini Aisiyah
Ringkasan Eksekutif
1. Deskripsi Masalah
Reforma agraria di Kabupaten Blitar relatif radikal, karena selalu didahului dengan
reklaiming (reclaiming), kemudian dilanjutkan dengan konflik, perdamaian, redistribusi
tanah, legalisasi asset, dan akhirnya access reform. Konflik yang masih berlangsung saat ini
tersebar pada 7 (tujuh) perkebunan di Kabupaten Blitar.
2. Cara Mengatasi Masalah
Salah satu konflik yang berhasi diselesaikan dengan baik, yaitu konflik antara
masyarakat Dusun Kulonbambang, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar
dengan PT. Sari Bumi Kawi pada tahun 1998. Konflik diawali dengan upaya masyarakat
melakukan reklaiming atas tanah seluas 280 Ha di Perkebunan Kulonbambang. Setelah
eskalasi meningkat dan berlarut-larut akhirnya dilakukan perdamaian, redistribusi tanah,
dan legalisasi asset. Puncak penyelesaian di bidang pertanahan ditandai dengan penyerahan
sertipikat hak atas tanah pada tanggal 4 April 2012 kepada masyarakat yang melakukan
reclaiming tanah.
3. Urgensi Cara Terpilih
Berdasarkan pengalaman dalam penyelesaian konflik di Perkebunan Kulonbambang
diketahui, bahwa mediasi merupakan cara terbaik dalam penyelesaian konflik. Hal ini
berdampak pada terlaksananya reforma agraria yang merupakan instrumen kesejahteraan
dan keadilan sosial. Oleh karena itu, setelah tercapai perdamaian, maka dilanjutkan dengan
redistribusi tanah eks reclaiming. Pasca redistribusi tanah dilanjutkan dengan legalisasi asset
dan pemberian akses (access reform), agar tercapai kesejahteraan dan keadilan sosial.
Urgensi Masalah
1. Issue Penting
Reforma agraria, terutama agrarian reform by leverage (yang bersumber dari
landreform by leverage), memiliki threat (tantangan) dalam pelaksanaanya, sehingga
diperlukan treatment yang tepat. Threat pada reforma agraria berada pada seluruh tahapan
atau proses, seperti: threat pada regulasi reforma agraria, serta threat pada asset reform
(landreform, redistribusi tanah, dan legalisasi asset) dan threat pada access reform.