Page 245 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 245

234   Dian Aries Mujiburohman


                                                      Pasal 16

                                           Presiden  membentuk  suatu  dewan
                                           pertimbangan  yang bertugas  mem-
                                           berikan  nasihat  dan  pertimbangan
                                           kepada  Presiden, yang selanjutnya
                                           diatur dalam undang-undang. ****)

                        BAB IV                         BAB IV
                DEWAN PERTIMBANGAN             DEWAN PERTIMBANGAN
                        AGUNG                         AGUNG
                        Pasal 16
                                           Dihapus. ****)
             (1)  Susunan  Dewan  Pertimbangan
               Agung ditetapkan  dengan  un-
               dang-undang.
             (2)  Dewan  ini berkewajiban  membri
               jawab  atas  pertanyaan  Presiden
               dan  berhak  memajukan  usul ke-
               pada pemerintah.

                         BAB V                         BAB V
                 KEMENTERIAN NEGARA            KEMENTERIAN NEGARA
                        Pasal 17                      Pasal 17

             (1)  Presiden  dibantu  oleh  meteri- (1)  Presiden  dibantu  oleh  menteri-
               menteri negara.                menteri negara.
             (2)  Menteri-menteri  itu  diangakat  (2)  Menteri-menteri itu diangkat dan
               dan diperhentikan oleh Presiden.  diberhentikan oleh Presiden. *)
             (3)  Menteri-menteri itu  memimpin (3)  Setiap  menteri membidangi uru-
               departemen pemerintahan.       san tertentu dalam pemerintahan.
                                              *)
                                           (4)  Pembentukan,  pengubahan,  dan
                                              pembubaran  kementerian  negara
                                              diatur  dalam  undang-undang.
                                              ***)
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250