Page 245 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 245
Soetarto Endriatmo, 2006. Elite Versus Rakyat: Dialog Kritis dalam
Keputusan Politik di Desa. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
Soetoen Anwar, 1979. “Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Kutai dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”, dalam Dari
Swapraja ke Kabupaten Kutai, Jakarta: Proyek Penerbitan Buku
Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Soewito Dkk., 2011. Perikanan Indonesia: Masa Lalu, Kini dan Masa
Depan. Jakarta: Yasamina
Strauss Claudia and Quinn Naomi, 1997. A Cognitive Theory of Cultural
Meaning. Cambridge: Cambridge University Press.
Suadi 2008. Refleksi 50 Tahun Hubungan Ekonomi Indonesia- Jepang
dalam Sektor Perikanan. Jakarta: Inovasi Vol. 11/XX/Juli
2008.
Supriharyono , 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di
Wilayah Pesisir. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Surachmat, 1999. “Salinity of the Modern Mahakam Delta, East Kalimantan”
dalam Berita Sedimentology No. 12.
Syahrani D, 2004. Mengenal Kawasan Delta/Pulau di Muara Mahakam
dan Permasalahannya.
Tajerin dan Muhammad Noor, 2004. “Daya Saing Udang Indonesia di
Pasar Internasional” dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.
9 No. 2 Desember 2004
Tanaka Koji, 1986. “Bugis and Javanese Peasants in the Coastal Lowland
of the Province of Riau” dalam Tsuyoshi Kato, Muchtar Lutfi and
Narifumi Maeda (eds.), Environment, Agriculture and Sosciety in
the Malay World. Coseas, Kyoto University.
Tauchid Mochammad, 1952. Masalah Agraria: Sebagai Masalah
Penghidupan dan Kemakmuran Rakjat Indonesia. Djakarta:
Penerbit Tjakrawala.
Tsing Anna Lownhaupt, 1998. Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan:
Proses Marjinalisasi pada Masyarakat Terasing. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Tsing Anna Lownhaupt, 2005. Friction: An Etnography of Global
Connection. New Jersey: Princeton University Press.
218 Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang