Page 19 - Persoalan Agraria Kontemporer: Teknologi, Pemetaan, Penilaian Tanah, dan Konflik
P. 19
Gambar 7. Persiapan Penerbangan dan Setting Jalur Terbang.
6. Pengukuran dan Perhitungan Koordinat Batas Bidang Tanah
secara Terestris
Pengukuran batas bidang tanah sebanyak 3 blok (setiap blok diukur 4
s/d 5 bidang tanah) dengan menggunakan metode terestris, yaitu
menggunakan instrument Electronic Total Station dan GNSS–CORS.
GNSS–CORS difungsikan sebagai titik kontrol untuk pengukuran
batas bidang tanah, sehingga sistem referensi antara hasil ukuran
bidang tanah secara terestris dengan sistem koordinat yang
digunakan pada peta foto hasil pemotretan menggunakan
UAV/drone sama. Pengukuran batas- batas bidang tanah
menggunakan alat ukur Total Station dapat dilihat pada Gambar 8.
Batas bidang tanah tanah yang digunakan berupa pematang agar
mudah diidentifikasi di atas peta foto hasil pemotretan UAV.
Pertemuan–pertemuan pematang menjadi batas bidang tanah,
sehingga mudah diidentifikasi di atas peta foto. Karena ukuran
pematang yang cukup lebar, maka diambil titik tengah dari
pematang tersebut dan digunakan sebagai batas bidang tanah.
Meskipun demikian ketelitian dalam mengidentifikasi di atas peta
foto sangat penting, karena akan menentukan ketelitian geometri
hasil pengukuran diatas peta foto hasil pekerjaan fotogrametri.
Gambar 8. Pengukuran Bidang Tanah secara Terestris Bidang Tanah I
10