Page 9 - Biografi Managam Manurung
P. 9

viii Oloan Sitorus, Dwi Wulan P., Widhiana HP.

           untuk meyakinkan pimpinan negara bahwa eksistensi BPN seba-
           gai otoritas pertanahan harus tetap sebagai instansi vertikal, agar
           tanah dan pertanahan tetap dapat menjadi perekat kesatuan
           bangsa Indonesia,  agar tanah wilayah Indonesia menjadi “Satu
           yang tidak dapat dipisah-pisahkan”.
               Meskipun  Pak  Managam  telah  menjadi ‘orang’, ia  tetaplah
           pegawai negeri bersahaja dalam sikap; ia tetaplah orang Batak
           Asli yang selalu rindu pada tanah leluhurnya dan sejahtera mela-
           koni adat istiadatnya; ia tetaplah manusia yang penuh kasih,
           tidak sangar,  dan  jauh  dari sikap  tidak terjangkau; ia  tetaplah
           seorang sahabat yang hangat, tidak berjarak. Itu semuanya
           menambah rasa hormat kita padanya, menambah argumen yang
           memantaskan dirinya sebagai pembawa damai bagi instansi
           tempatnya mendedikasikan diri sebagai sebagai abdi negara,
           pembawa damai bagi komunitasnya, pembawa damai bagi
           masyarakat Indonesia pada umumnya. Dimana pun ia berada,
           ia menyebar nyala-kebijaksanaan, ia berusaha baik pada semua
           orang dan bukan sebaliknya, ia selalu punya cerita lucu untuk
           dibagi, ia selalu menyanyi untuk membahagiakan orang banyak,
           ia selalu punya cara mencairkan kebekuan. Pak Managam me-
           mang sosok yang menarik.
               Sosok menarik ini kiranya juga pantas menjadi bahan
           pembelajaran bagi kita semua, khususnya bagi pengembangan
           sumber daya manusia pengemban tugas pertanahan. Kepala BPN
           RI, Bapak Hendarman Supandji, S.H. selalu menekankan pen-
           tingnya pengembangan sumber daya manusia ini, sebab the man
           behind the system menjadikan organisasi berjalan tertib, kreatif,
           dan inovatif menuju tujuan.  Dengan menuliskan sosok Pak
           Managam para penulis ingin menyumbangkan sedikit tambahan
           bacaan mengenai  seluk beluk tokoh yang dapat dijadikan tela-
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14