Page 8 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 8
Pengantar Editor
ukup sulit sebenarnya untuk menentukan, bagaimana
puisi-puisi di dalam buku ini disusun. Sedari awal, kami
Ctidak menetapkan suatu kriteria tertentu dengan ketat,
puisi-puisi seperti apa misalnya yang akan dimuat. Puisi di dalam
buku ini juga bukan puisi biasa. Disini, puisi yang kami sebut “biasa”
adalah puisi yang sepenuhnya lahir dari kegiatan kreatif secara
bebas. Sementara puisi-puisi yang terkumpul dalam antologi ini,
lahir dari situasi yang justru bertolak belakang dengan kebebasan.
Apa lantas kami menyebut ini sebagai puisi luar biasa?
Puisi dianggap rumit dan berat bagi sebagian kita. Puisi
juga bagi sebagian lainnya dianggap luar biasa, tidak umum
dan sunyi. Tapi tak jarang pula kita justru menulis puisi setelah
melewati pengalaman yang rumit dan berat pula hingga terantuk
sunyi. Dalam kesunyian, puisi kemudian menjadi lebih mudah
dimasuki. Jadi, mengapa pilihannya pada puisi? Mungkin sama
halnya dengan menanyakan, mengapa dalam situasi yang sulit
seseorang malah menulis puisi.
Demikianlah, puisi-puisi dalam buku ini lahir dari keterdesakan.
Situasi agraria yang sunyi dari keadilan, sunyi dari kesetaraan,
sunyi dari kesejahteraan rakyat desa, sunyi dari keberpihakan pada
Kata Pengantar vii