Page 6 - Permasalahan Sektoralisme Kelembagaan Agraria di Indonesia
P. 6

PENGANTAR PENULIS










             Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan struktur kelembagaan
             eksekutif negara di Indonesia yang didorong oleh perubahan tampuk
             kepemimpinan sebagai hasil dari pemilihan presiden tahun 2014 lalu.
             Perubahan struktur kelembagaan negara merupakan hak prerogatif
             dari presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif negara. Pada
             tanggal 27 Oktober tahun 2014 Presiden melalui Peraturan Presiden
             (Perpres) Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi
             Kabinet Kerja telah menetapkan struktur kabinet kerjanya yang
             notabene mengalami perubahan dibandingkan dengan nomenklatur
             kabinet kerja yang terdahulu. Khusus dalam bidang agraria pertanahan
             terjadi perubahan nomenklatur lembaga dari yang awalnya bernama

             Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia menjadi Kementerian
             Agraria dan Tata Ruang/BPN serta Kementerian Lingkungan
             Hidup dan Kementerian Kehutanan disatukan dalam satu wadah
             yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal ini
             mendasari penelitian ini yang secara fokus ingin melihat sektoralisasi
             kelembagaan agraria yang selama berpuluh tahun terus dilestarikan
             oleh pemerintah serta menjadi salah satu sumber konflik agraria yang
             tidak jarang mengkriminalisasi berbagai pihak.
                     Laporan ini hadir sebagai sebuah pertanggungjawaban para
             penulis dalam melaksanakan Penelitian Strategis STPN Tahun 2014.
             Dengan segala keterbatasan pengetahuan penulis, kami mengucapkan

             terima kasih dan penghargaan kepada para pihak yang terlibat dalam
             pembuatan laporan ini:







                                                                               v
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11