Page 10 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 10

BAB I

                               PENDAHULUAN









            C.  Pengertian Relasi Kuasa

               ukul 22:30 seorang petani Desa Prigelan, duduk di teras depan
           Prumahnya. Ia memperhatikan jalan desa di depan rumah yang
            nampak lengang, karena hari telah larut malam. Ditemani secangkir
            kopi-kedelai hangat, ia  mengarahkan  pandangan  pada  sebidang
            tanah  sawah miliknya  yang berada  tepat  di  seberang jalan  desa.
            Udara dingin berhembus dari areal persawahan melintasi jalan desa
            menuju ke  rumahnya, hingga  perlahan-lahan ia dapat merasakan
            aroma persawahan dari tempat duduknya.
                Malam semakin larut, udara semakin dingin,  tetapi ia belum
            ingin tidur. Istri dan ketiga anaknya telah tertidur sejak pukul 21:00.
            Istri  yang dicintainya  telah  lelah  seharian  mengurus  rumah, dan
            keperluan suami serta anak-anaknya. Ketiga anaknya juga telah lelah
            belajar  sejak  pukul 18:30. Sedangkan ia, meskipun  telah  seharian
            bekerja di sawah, tapi belum terasa lelah. Ia masih ingin bermanja
            dengan  udara dingin di  teras  rumah,  seraya  melambungkan
            pikirannya agar mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

                Keinginan  petani ini,  sesungguhnya mewakili keinginan
            para petani pada umumnya,  yang  mendambakan  kemampuan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15