Page 11 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 11

2     Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, pemerintah
            desa  yang bersungguh-sungguh ingin memberdayakan  petani
            akan berupaya menerapkan strategi yang  tepat, agar  peningkatan
            kesejahteraan keluarga petani dapat terwujud. Saat strategi pertanahan
            diterapkan oleh pemerintah desa, saat itu pula terjadi relasi kuasa
            antara pemerintah desa dengan para petani, termasuk dengan elit
            petani (ketua kelompok tani dan ketua gabungan kelompok tani).
            Relasi kuasa berlangsung dalam tatanan, yang memberi kesempatan
            bagi adanya peran kekuasaan (power) di kalangan petani. Hal inilah
            yang perlu diantisipasi dengan menyiapkan skema resolusi konflik,
            khususnya potensi konflik antar aktor (pemegang kuasa).
                Peran  kekuasaan  dan  skema  resolusi  konflik  perlu  mendapat
            perhatian saat “memainkan” relasi kuasa, karena beberapa penelitian
            telah membuktikan urgensinya, seperti: Pertama, penelitian Jeannine
            Murphy, berjudul “The Individual Versus The Institution: Analysis of
            Power Relation in Irish Society” (2007), yang mengungkapkan adanya
            peran kekuasaan di masyarakat. Kedua, penelitian Henry Silka Innah
            dan kawan-kawan, berjudul “Peran Dinamika Jejaring Aktor Dalam
            Reforestasi di Papua” (2012), yang mengungkapkan adanya potensi
            konflik  pada  hubungan  antar  aktor  sehingga  membutuhkan  relasi
            kuasa yang memiliki skema resolusi konflik.
                Relasi kuasa  (power  relation) adalah  hubungan antara  suatu
            kelompok dengan kelompok lainnya berdasarkan ideologi tertentu.
            Kekuasaan  (power) adalah  konsep  yang  kompleks dan abstrak,
            yang  secara  nyata  mempengaruhi  kehidupan  mereka.  Selain  itu,
            kekuasaan juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan pemangku
            kepentingan,  untuk menentang  atau mendukung individu  atau
            kelompok lainnya (Thomas, 2004:10).

                Dalam konteks strategi pertanahan,  maka relasi kuasa  terdiri
            dari relasi antara pihak-pihak, sebagai berikut: (1) pemerintah desa,
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16