Page 248 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 248
Kartika Manurung
Penulis adalah salah seorang perempuan yang turut mendirikan Hutan Rakyat Institute (HaRI). Sejak kuliah penulis aktif di
organisasi perempuan dan pers kampus. Sejak tahun 2008 penulis aktif menggeluti isu buruh kelapa sawit terutama di
Sumatera. Tahun 2011, penulis turut mengorganisir Konferensi Nasional Satu Abad Perkebunan Sawit di Indonesia.
Penulis senang menulis dan mengikuti pelatihan dan pertemuan menyangkut isu perempuan, lingkungan dan hak asazi
manusia seperti Kursus HAM untuk Pengacara (KHP HAM) yang diselenggarakan oleh ELsam dan Pelatihan HAM Regional
ASEAN yang diselenggarakan LBH Jakarta, dan menjadi panelis konferensi Perempuan dan Pemiskinan yang diselenggarakan
Komnas Perempuan.
Saat ini penulis aktif membangun sebuah organisasi basis perempuan pada skala nasional. Sehari-hari penulis bekerja di
Perhimpunan Pelayanan Pijer Podi: sebuah lembaga yang berkecimpung dalam isu penguatan perempuan pedesaan
terutama perempuan di Kabupaten Karo dan Deli Serdang.
Andika
Lahir pada tanggal 23 Mei tahun 1986 di sebuah Dusun bernama Lindu. Aktif dalam dunia pergerakan sejak masih
mahasiswa, pernah menjabat Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tadulako periode 2006-2007. Bergabung
dalam Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulawesi Tengah, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Sulteng), Jatam
Sulteng 2010-2013, Yayasan Tanah Merdeka 2010 dan Pengurus Sekretariat Perlawanan Jaringan Advokasi Tambang
Nasional tahun 2013.
Andika terdaftar sebagai anggota pasif Perkumpulan Evergreen Indonesia (PEI), LPS-HAM Sulteng, Kontras Sulawesi dan
Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Wilayah Sulteng. Menulis beberapa buku, makalah dan Paper Posisi di antaranya,
Belajar Merebut Kekuasaan, tulisan bersama Simpul Belajar Praxis, (2008) Prakarsa Rakyat. Paper Posisi: “ Konflik Ruang
Ekstraktif di Kabupaten Morowali, (2010) YTM dan Jatam Sulteng, Paper Posisi: Cengkeh dan Tambang Dalam Politik Lokal
Kabupaten Toli-toli, (2012), Jatam Sulteng., Paper Posisi: Bergerak Untuk Berdaulat, Antara Bayang-bayang Bencana dan
Ekslusi Praktik Tambang Biji Besi, (2014) Yayasan Merah Putih (YMP).
Fahruddin Maloko (Eros)
Eros lahir di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula pada tanggal 27 April 1986. Sejak menjadi mahasiswa aktif di sejumlah
organisasi kemahasiswaan, serta mengagas sejumlah study kelompok belajar yang konsen mengkaji upaya bantuan hukum,
di antaranya membentuk Study Kelompok Belajar Slavery, dan Lembaga Bantuan Hukum Rakyat (LAHR) Maluku Utara. Tahun
2008 mulai aktif melakukan pendampingan, kampanye dan penelitian terhadap masyarakat di kepulauan Halmahera yang
terpapar permasalahan lingkungan hidup. Selain kegiatan penelitian, aktif juga menulis di sejumlah media lokal Maluku
Utara yang megangkat isu-isu kerusakan lingkungan hidup, maupun isu korupsi sumber daya alam. Saat ini juga menjadi
staff pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Maluku Utara untuk mata kuliah Hukum Lingkungan.
Didi Novrian
Saat ini bekerja dengan jaringan Melawan MP3EI di beberapa tempat di Indonesia. Alumni pasca sarjana Antropologi
Universitas Indonesia. Domisili tidak menetap, berpindah-pindah antara Bogor, Bandung, dan Padang. Mencintai kajian
ekonomi-politik, perubahan agraria dan gerakan sosial.