Page 88 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 88

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  69


                  Disporabudpar/2010  tentang Pengakuan Keberadaan
                  Masyarakat Adat Cisitu Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu
                  Banten Kidul di Kabupaten Lebak.


                  Persoalan krusial masyarakat  adat  yang  senantiasa
              menjadi perdebatan adalah apakah masyarakat adat dapat
              diakui  sebagai  suatu entitas  yang  berdaulat atau  tidak.
              Dilihat dari  berbagai  peraturan  perundang-undangan di
              Indonesia – UUD 1945, UUPA dan berbagai UU Sektoral

              lainnya  serta Peraturan Menteri/Daerah  – maka  entitas
              masyarakat adat dibatasi oleh klausula yang standar seperti
              “sepanjang masih ada”.
                  Bagi kaum positivis, eksistensi masyarakat adat sebagai
              sebuah entitas dibatasi oleh ada tidaknya kedaulatan yang

              dimiliki oleh  masyarakat  adat  tersebut, dan  masyarakat
              adat kerap dianggap tidak memenuhi kriteria keanggotaan
              ‘masyarakat internasional yang beradab”.
                                                   102
              5.   Pengaturan dan Kedudukan hukum (Legal
                  Standing) Masyarakat Adat
                  Pada zaman penjajahan Belanda, pengaturan tentang

              masyarakat adat dengan  segala  norma  yang ada di
              dalamnya dituangkan dalam Staatsblad Nomor 83 Tahun
              1906 tentang  Inlandsche Gemeente Ordonantie (IGO)



              102  Ratno  Lukito,  2008,  Hukum Sakral  dan  Hukum Sekuler.
                  Studi  tentang  Konflik  dan  Resolusi  dalam  Sistem  Hukum
                  Indonesia, Penerbit Pustaka  Alvabet,  Tangerang, hlm.  182
                  dan 183.
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93