Page 157 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 157

diperuntukan  dalam  perizinan berusaha  yang membutuhkan
            legalitas  kepada  pelaku  bisnis  dalam  menjalankan  usahanya.  Saat
            ini  terdapat  dua jenis  dalam KKPR kegiatan berusaha  yaitu Usaha
            Mikro Kecil (UMK) dan Non UMK. Usaha yang masuk dalam UMK
            jika  dimiliki  oleh  Warga Negara Indonesia (WNI)  yang bersifat
            perorangan  maupun  badan  usaha  dan  memiliki modal  maksimal
            Rp 5.000.000.000.  Usaha  yang masuk  dalam Non UMK  terhadap
            WNI maupun Warga Negara Asing (WNA) yang bersifat perorangan
            maupun badan usaha dan memiliki modal diatas Rp 5.000.000.000.
            KKPR untuk kegiatan non berusaha diberikan untuk pelaksanaannya
            tidak membutuhkan  perizinan berusaha  yaitu (i)  rumah  tinggal
            pribadi; (ii) tempat peribadatan; (iii) yayasan yang berkaitan dengan
            sosial,  pendidikan, kemanusiaan,  dan  agama; (iv)  kegiatan  sosial
            dan lingkungan yang diberikan biaya oleh Perseroan Terbatas (PT)
            dan  Corporate Social  Responsibility (CSR);  serta kegiatan melalui
            Anggaran Pendapatan  dan Belanja Negara (APBN)  dan  Anggaran
            Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak bersifat strategis.
            KKPR untuk PSN sudah jelas diberikan terhadap proyek yang bersifat
            strategis oleh pemerintah dengan tujuan peningkatan ekonomi dan
            pemerataan pembangunan hingga level daerah untuk kesejahteraan
            masyarakat.

                KKPR berusaha  dan non berusaha  di kota/kabupaten  sudah
            memiliki RDTR yang telah terintegrasi dengan sistem OSS-RBA dapat
            ditindaklanjuti  penerbitan konfirmasi  KKPR  (Muis,  Wawancara
            11 Januari  2024). Kota/kabupaten belum memiliki  RDTR  yang
            terintegrasi dengan sistem OSS-RBA dapat dilakukan melalui analisis
            penilaian yang mengacu terhadap RTR lainnya sesuai asas berjenjang
            yang  nantinya  diterbitkan  persetujuan  KKPR. KKPR  yang  bersifat
            PSN  diterbitkan  konfirmasi  ataupun  persetujuan  KKPR  jika  lokasi
            proyek  tersebut  sudah memiliki RTR, namun jika belum memiliki
            RTR  diterbitkan  rekomendasi KKPR. Saat ini kewenangan  yang
            diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dalam KKPR
            hanya  untuk  kegiatan  pemanfaatan  ruang  dalam  skala  kabupaten,
            penanaman modal dalam negeri, dan risiko usaha.




            126   Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162