Page 9 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 9
Kata Pengantar
Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional
erbicara tentang arah transformasi masyarakat Indo
Bnesia dalam perspektif sejarah yang panjang, tidak
terelakkan menunjukkan pola-polanya, filsafat kesejarahannya,
driving force yang memungkinkan “perintah sejarah” itu berlang-
sung, dan tentu saja adalah akibat-akibatnya. Prof. Dr. Djoko
Suryo telah menunjukkan dengan cermat hal itu, terutama dalam
naskah pidato guru besarnya (1998) yang dapat kita baca dalam
buku ini.
Salah satu kritik dari arah pembangunan guna mendina-
misir masyarakat Indonesia pada periode yang lalu, dalam kritik
Prof. Dr. Djoko Suryo adalah prosesnya yang makin lama makin
menjadi saluran pemusatan kekuasaan pada satu tangan. Proses
pembangunan hanya memperkuat kekuasaan birokrasi sehingga
pemerintahan negara cenderung bercorak “negara birokrasi”
(beambtenstaat). Kondisi itu dapat menjadi pemicu timbulnya ke-
tegangan, konflik dan krisis yang membawa keruntuhan pengu-
asa pemerintahan. Birokrasi negara yang semestinya menjadi
birokrasi pencipta keadilan sosial, dalam proses dan kondisi
yang demikian itu, justru beralih rupa menjadi birokrasi pemburu
rente dan penyedia karpet merah para pemilik modal (Noer
viii