Page 141 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 141

Ranah Studi Agraria

            perubahan dalam pola-pola tersebut, serta untuk menerang-
            kan peranan penguasaan tanah dalam struktur dan hubungan-
            hubungan sosial-ekonomi pedesaan. Mengingat kesulitan-
            kesulitan para pembuat kebijakan dalam rangka perbaikan dan

            pelaksanaan Undang-undang Pokok Agraria 1960 dan Undang-
            undang Pokok Bagi Hasil 1960 antara lain disebabkan oleh
            kekurangan informasi mengenai keadaan penguasaan tanah
            dan dinamikanya, maka kiranya usaha menambah informasi
            dan pengertian kita dalam bidang ini akan menjadi semakin
            penting dalam tahun-tahun mendatang.
                Sebagai pendahuluan perlu kami kemukakan beberapa
            asumsi yang mendasari pendekatan yang dipakai dalam pene-
            litian ini. Pertama, bahwa masalah penguasaan tanah yang
            sering dipandang sebagai masalah “hubungan manusia
            dengan tanahnya” sebenarnya lebih menyangkut hubungan
            sosial ekonomi dan politik antar manusia. Pengertian
            “hubungan antar-manusia” ini dapat diterangkan  dengan
            suatu contoh yang sederhana. Kenyataan bahwa “aku
            memiliki tanah ini” bukan hanya menunjukkan adanya suatu
            hubungan atau ikatan di antara aku dan sebidang tanah
            tertentu, tetapi mengandung pula berbagai implikasi,
            misalnya: “Kamu tidak boleh memakai tanahku ini”, atau:

            “Jika kamu menggarap tanahku ini, separuh dari hasilnya
            harus kau serahkan padaku”. Dengan demikian, suatu
            hubungan penguasaan atas tanah langsung melibatkan
            manusia dalam suatu hubungan dengan masyarakat di
            sekitarnya yang bertalian erat dengan pembagian kekayaan,
            pendapatan, kesempatan-kesempatan ekonomi dan pengu-
            asaan politik di antara mereka, terutama di daerah-daerah

            72
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146