Page 161 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 161

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)




                              Tabel Kasus Pertanahan
                                 Berdasarkan Wilayah

                             lik
                             f
                                         Jumlah korban ((kkkk))
                                                          (Ha)
                            n
                        ilay
                          ah
                   N
                            ko
                   No o  Wilayah konflik  Jumlah  Jumlah    Jumlah  korban  Luas lahan (Ha)
                                                     Luas l
                       W
                                                        han
                                                        a
                                    Kasus
                                    Kasus
                    1 1 Lampung UtaraLampung Utara  1 111  2,320  10,59810,598
                                                2,320
                    2 2 Lampung Timur  1616     22,290  56,451.3056,451.30
                           i
                     Lampung T
                                                22,290
                           mur
                                                29,627
                    3 3 Lampung SelatanLampung Selatan  1919  29,627   56,896.2256,896.22
                                                6,399
                    4 4 Lampung BaratLampung Barat  55  6,399  63,03063,030
                                                 865
                     Lampung T
                    5 5 Lampung Tengahengah  55  865     1,176.75
                                                         1,176.75
                       lang Baw
                      u
                     T
                           ang
                                                59,284
                    6 6 Tulang Bawang  2020     59,284   1 110,40710,407
                     W
                       y
                    7 7 Way Kanan Kanan  88     9,2449,244  51,146.551,146.5
                      a
                                                  84
                     T
                    8 8 Tanggamusanggamus  11     84        5050
                    9 9 Bandar Lampung  44      1,284      470470
                                                1,284
                     Bandar Lampung
                                    89
                                               131,397
                                                        350,225.7
                       Jumlah       89         131,397  350,225.77 7
                       Jumlah
                  Sumber : olah data Departemen Pendidikan & Informasi DRL, 2005
                Tabel di atas berdasarkan tipologi konflik dan dampaknya
                terhadap korban contoh kasusnya sebagai berikut:
                Pertama, konflik pertanahan antara petani plasma kelapa
                sawit dengan perusahaan (PT BNIL) seperti yang terjadi di
                Kec .  Pakuon  Ratu  dan  Negara   Batin  Kab . Wa y  Kanan  dengan
                Kec Pakuon Ratu dan Negara Batin Kab Way Kanan dengan
                luas lahan ± 9.038 Ha. Dengan jumlah peserta plasmanya
                1012 KK. Konflik ini dilalarbelakangi oleh pola kemitraan yang
                merugikan petani karena tidak transparanya pihak
                manajemen dengan Petani. Akibatnya setelah melakukan
                rotasi panen sebanyak dua kali dalam setiap bulan, pada
                setiap triwulan petani hanya mendapatkan hasil rata–rata
                Rp.20.000 s/d Rp. 70.000/Ha, dan sejak tahun 2002 sampai
                Rp.20.000   s/d   Rp .   70.000/Ha,   dan  sejak  tahun  2002   sampai
                dengan sekarang peserta plasma harus menanggung beban
                hutang berturut-turut Rp.6 juta pada tahun 2002 Rp.8 juta
                pada tahun 2003, Rp.10 juta pada tahun 2004 dan Rp. 20 juta
                (tahun 2005) sampai dengan sekarang nasib petani tidak
                menentu, kehilangan pekerjaan sekaligus kehilangan lahan
                untuk penghidupan
            114
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166