Page 157 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 157
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
Reform and Rural Development) di Porto Alegre - Brasil 6
Maret 2006 lalu, usulan tersebut diterima dan diamini oleh
banyak pihak.
Pada acara pembukaan ICARRD yang dihadiri oleh
Wakil Presiden Brasil tersebut, Henry Saragih yang meru-
pakan Sekretaris Jenderal dari Federasi Serikat Petani In-
donesia (FSPI) sekaligus General Coordinator organisasi
dunia buruh tani dan petani kecil La Via Campesina mem-
berikan pidato. Dalam pidato tersebut disampaikan bahwa
semakin banyaknya petani yang kehilangan tanah perta-
niannya adalah disebabkan oleh kebijakan yang diambil oleh
lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, IMF
dan WTO. Upaya untuk kembali melaksanakan pembaruan
agraria kali ini seharusnya juga dijalankan dengan komitmen
penuh, yaitu pembaruan agraria yang integral dan sejati,
yaitu benar-benar mendistribusikan lahan pertanian. Dalam
pidato tersebut ditekankan pula bahwa bukan pembaruan
agraria dengan pendekatan pasar (market-assisted land reform)
yang ditawarkan Bank Dunia yang diinginkan petani, dan
pembaruan agraria palsu tersebut telah terbukti berdampak
buruk dalam berbagai prakteknya.
Pembaruan agraria yang integral dan sejati adalah ada-
nya distribusi lahan subur kepada petani, termasuk juga pem-
berian hak kepada petani untuk mengontrol air, benih,
keanekaragaman hayati, teknologi untuk memproduksi
pertanian berdasarkan prinsip kedaulatan pangan (food sov-
ereignty). Konsep kedaulatan pangan ini juga sudah diadopsi
FAO bersama dalam pembaruan agraria sejati sebagai
alternatif petani untuk menanggulangi masalah kemiskinan
dan pembangunan. Kedaulatan pangan dengan bersendikan
110