Page 152 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 152
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
lebih baik. Namun jika berbicara pasca masuknya Bank
Dunia dan IMF, seringkali aparat malah merepresi petani
kecil di sana. Dukungan militer juga terlihat labil di Mek-
siko dewasa ini, karena gerakan pembaruan agraria oleh
rakyat seringkali ditekan oleh militer. Hasil yang relatif
sukses adalah dukungan shogun terhadap pembaruan
agraria Jepang, dan dukungan militer terhadap pembaruan
agraria negara tersebut di tahun 1945-1951.
- Elit penguasa harus terpisah dari elit bisnis
Tanah merupakan hal yang sensitif dan merupakan faktor
modal yang terpenting dalam bisnis. Terpisahnya elit
penguasa dari elit bisnis memungkinkan gerakan pem-
baruan agraria dilakukan secara bersih. Seringkali distorsi
kekuasaan terhadap faktor modal ditemukan di berbagai
negara, dikarenakan elit kekuasaan membutuhkan faktor
modal tersebut untuk memajukan bisnis pribadinya.
Kecenderungan korupsi dan kolusi juga bisa diminimal-
kan dalam gerakan pembaruan agraria, jika syarat ini
dipenuhi. Dengan demikian, gerakan pembaruan agraria
bisa luwes dan fokus untuk mencapai tujuannya yakni
kesejahteraan rakyat kecil dan petani.
- Aparat birokrasi yang bersih, jujur, dan mengerti
Syarat ini sebenarnya merupakan tambahan, namun tak
kalah pentingnya dari syarat-syarat sebelumnya. Khusus
untuk birokrasi terutama di negara berkembang, perlu
berevolusi menjadi birokrasi yang progresif. Birokrasi
harus menjadi penopang gerakan pembaruan agraria,
karena dukungan birokrasi berarti akselerasi dari gerakan
pembaruan agraria yang berlangsung.
105