Page 139 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 139
Gunawan Wiradi
STATUS TRANSISI SOSIAL *) Dari F ke S Dari F ke S C ke S F ke P F/CkeP F/CkeP F ke P F/CkeC/P F / C keC/P F/CkeC/P F keC/P F keF/C/P F/Cke F/C /P F / C/ F /C/P F / C/ F /C/P Tetap C
Tabel 8.1. Gambaran Kasar Perbandingan Antar Negara dalam Pelaksanaan Reforma Agraria
HASIL = PROPORSI PENERIMA (%) 65 72 ? 71 66 29 ? 66 34 10 33 2 29 ? 17 14
SASARAN PENERIMA MANFAAT Semua Rumahtangga Pedesaan Semua Rumahtangga Pedesaan Semua Rumahtangga Pedesaan Tunakisma Tunakisma Tunakisma Semua Semua Semua Semua Semua Tergantung Negara Bagian Penggarap dan Tunakisma Penggarap dan Tunakisma Penggarap dan Tunakisma Penggarap dan
SIFAT/ JANGKA WAKTU OPERASI Radikal Radikal Radikal Radikal/ 4 th Radikal/ 4 th Radikal/ 4 th Radikal Moderat Moderat Moderat/5 th Moderat Moderat/5 th Moderat Moderat Moderat Moderat
Dua-dua Batas Terserah Daerah - - - - - - - - - - - - - Negara-negara no. urut 8 sampai dengan 16 dianggap “mandeg” (tidak mengalami transisi sosial yang mengantarkan pada agrarian transformation)
REDISTRIBUTIF Batas Minimum Diambang- Kan - - ? - - - - - - - - - - Sumber: Diramu dan disusun secara selektif dari beberapa literatur, a.l. dari AK. Ghose (1983): Russell King (1977), Rehman Sobhan (1993).
MODEL
Batas Maksimum dan Minimum - - - - - -
KOLEKTIVIS - - - - - - - - - - - - - Catatan: *) F = Feodalisme; C = Capitalism; P = Peasant : S = Sosialism
NEGARA 2. Vietnam Utara 5. Korea Selatan 13. Indonesia 14. Thailand 15. Philipina 16. Honduras
1. Cina 3. Cuba 4. Jepang 6. Taiwan 7. Ethiopia 8. Meksiko 9. Bolivia 10. Mesir 11. Irak 12. India
102