Page 43 - LKPD Harga Pokok Proses Revisi
P. 43
5) Pencatatan Pembebanan Biaya Produksi
Berdasarkan data di atas maka jurnal pencatatan yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Akun Debit Kredit
Pembebanan Biaya Bahan Baku
Produk Dalam Proses-BBB Rp540.250.000
Persediaan Bahan Baku Rp540.250.000
Pembebanan Biaya Tenaga Kerja
Produk Dalam Proses-BTK Rp103.200.000
Beban Gaji Rp103.200.000
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Produk Dalam Proses-BOP Rp109.650.000
Akun Biaya yang dikreditkan Rp109.650.000
Pencatatan Produk Jadi
Persediaan Produk Jadi Rp885.600.000
Produk dalam proses-BBB Dept 2 Rp 678.000.000
Produk dalam proses- BTK Dept 2 Rp 99.000.000
Produk dalam proses- BOP Dept 2 Rp 108.600.000
Perhitungan:
Produk Jadi
BBB : 120.000 x Rp5.650= Rp 678.000.000
BTK : 120.000 x Rp 825= Rp 99.000.000
BOP : 120.000 x Rp 905= Rp 108.600.000
Pencatatan Produk Dalam Proses
Persediaan Produk Dalam Proses Dept 2 Rp83.370.000
Produk Dalam Proses-BBB Dept 2 Rp.67.800.000
Produk dalam proses- BTK Dept 2 Rp7.425.000
Produk dalam proses- BOP Dept 2 Rp8.145.000
B. Metode FIFO
Pada kasus kali ini, sedikit lebih kompleks dari perhitungan yang sebelumnya.
Seperti yang telah dipelajari pada kasus perhitungan HP Produk untuk 1
departemen produksi, dimana dalam konsepnya metode FIFO berasumsi HP
Produk PDP Awal akan lebih dahulu diproses. Selain itu dalam menghitung Unit
Ekuivalen pada setiap elemen biaya produksi perlu memperhatikan tingkat
penyelesaian elemen biaya produksi bukan hanya produk dalam proses akhir saja
namun juga produk dalam proses awal. Untuk mengenali konsep perhitungan HP
Produk dengan metode FIFO perhatikan perhitungan berikut ini.
XII AKL/II- PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR 38